LOANO, Dalam rangka Bazar Hari Koperasi ke- 77 tingkat Kabupaten Purworejo, Forum UMKM Pinunjul Kecamatan Loano telah siap mengikuti acara dengan mengisi dua stand berisi kuliner maupun kerajinan (craft) dari 45 UMKM. Dua stand tersebut akan menampilkan lebih dari 70 jenis produk UMKM yang berasal dari 17 desa di Kecamatan Loano.
Salah satu pendamping UMKM dari Dinas KUKMP Kabupaten Purworejo, Suman Tanyono Budi Riswanto atau biasa dipanggil Dede menjelaskan, Forum UMKM Pinunjul Kecamatan Loano yang akan berulang tahun ke-6 tanggal 3 Oktober mendatang telah memiliki lebih dari 100 anggota UMKM lyang tersebar di 21 desa se-Kecamatan Loano.
Lebih lanjut Dede mengatakan, forum UMKM Pinunjul yang diketuai oleh Hindun, istri Kepala Desa Banyuasin Separe yakni Hadi Mustofa ini, sudah melaksanakan tata kelola organisasi dengan baik. Salah satu indikatornya, Pinunjul telah dapat melaksanakan Rapat Koordinasi (rakor) bersama anggota forum setiap tahunnya.
“Setiap keputusan rakor menjadi pijakan pengurus dalam melaksanakan program kerja atau proker. Salah satunya yakni pengiriman kontingan bazar ke Harkop 77 ini,” ucap Dede saat ditemui Purworejo News di Sekretariat Putra Bagelen Mandiri Footbal Academy Omah Lawas Sindurjan, Senin (8/7).
Dede yang ditemui di sela kegiatan zoom meeting Persiapan Aktualisasi Pendamping UKM Kampus UKM Kemenkop RI 2024 menambahkan, selain pengiriman kontingen bazar, ada juga dua proker wajib yaitu Pelatihan Kemasan dan Poto Produk, serta Program 1 UMKM 1 Toko Online. Kedua proker tersebut, lanjutnya, harus sudah terlaksana sebelum Oktober tahun ini. “Karena ini diharapkan akan menjadi kado ulang tahun terindah bagi Pinunjul pada 3 Oktober nantinya,” lanjut Dede.
Dirinya menegaskan, kedua proker tersebut akan melengkapi Program Unggulan UMKM Kecamatan Loano yaitu Pinunjul Lengkap Legalitas atau P2L yang pada saat ini masih berproses. P2L memiliki makna bahwa setiap UMKM aktif yang tergabung di Forum Pinunjul wajib melengkapi Legalitas Dasar sebagai UMKM (NIB, PIRT, SPKP, dan Halal bagi Kuliner).
Melalui program ini, menurut Dede yang sudah bersertifikasi Pendamping UMKM BNSP ini, Pinunjul sudah tidak pernah mengirimkan peserta Program Fasilitasi Legalitas NIB di DinKUKMP. Hal ini karena fasilitasi pembuatan NIB sudah diselesaikan di tingkat Kecamatan. Pihaknya pun mengapresiasi Camat Loano, Kusairi yang telah mensuport forum UMKM Pinunjul baik moril maupun materiil. Selain Dede, pendamping UMKM Kecamatan Loano lainnya yakn Carolina Apriliani yang juga bersertifikasi Pendamping BNSP.
Dede menambahkan, di bawah kepemimpinan Hindun, Forum Pinunjul sudah mengalami kemajuan yang luar biasa di bidang kekuatan internal UMKM tingkat kecamatan. “Teman-teman UMKM Pinunjul sering mengadakan pelatihan kecil-kecilan. Kita juga sering diskusi masalah marketing online, membahas tentang konten kreator, dan lain-lain,” ujarnya.
Bahkan dalam waktu dekat, menurut penuturan Hindun kepada Dede, pihaknya akan menggandeng Nea Hijab dan Azkanza Hijab dalam rangka membuat konten bareng. “Jadi waktu Nea Hijab dan Azkanza Hijab bikin konten, kita akan titip produk-produk UMKM lainnya dalam konten tersebut. Tentunya ini sangat membantu teman teman UMKM, karena biaya endorse produk itu mahal,” imbuh Dede yang juga seorang Manajer di PBM FA, yaitu tim kompetisi sepakbola Remaja PSSI Jawa Tengah.
Ia mengaku mendapatkan spirit dari pengurus UMKM Pinunjul sehingga tertarik belajar di kampus UKM Kemenkop RI agar bertambah ilmu. Ia berharap UMKM Pinunjul dapat mengenalkan lebih baik lagi produk-produk unggulan di masing-masing UMKM.
Dengan nada bercanda, Dede yang juga pecinta sepak bola itu menyebut, kalau di PSSI Erick Thohir sangat percaya dengan sosok STY, lain halnya dengan di Purworejo. Hal itu karena STY-nya malah sibuk pendampingan UMKM. STY yang dimaksud bukanlah Shin Tae-yong, melainkan Suman Tan-yono. (Dia)