Pramuka Kwarcab Purworejo Gandeng Serat Kartini Sosialisasikan Kesehatan Reproduksi Remaja

PURWOREJO, Pramuka Kwartir Cabang
(Kwarcab) Purworejo menggandeng Serat Kartini menggelar Sosialisasi Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR). Selain Serat Kartini, peserta lain yang ikut dalam kegiatan di Aula Kantor Dinas PPPAPMD ini, berasal dari unsur perwakilan Dharma Wanita, PKK, Puspa, serta GWK sejumlah 40 orang.

Dua narasumber dihadirkan dalam sosialisasi yang dibuka oleh Kadin PPPAPMD, Laksana Sakti, Selasa (7/10/2025) siang. Keduanya yaitu Triyanto (Ketua Saka Bakti Husada Kwarcab Purworejo/Sekdin Kesda) dan Wanodya Kusumastuti (psikolog/dosen Universitas Muhammadiyah Purworejo).

Keduanya membahas tentang KRR dari sudut pandang masing-masing. Triyanto dari sisi klinis, sedangkan Wanodya dari tinjauan psikis.

Triyanto dalam paparannya menyebutkan,
ada empat penentu derajat kesehatan. Yakni 40% lingkungan, 30% perilaku, 20% pelayanan kesehatan, dan 10%genetika.

Kadin PPPAPMD bersama nara sumber

Llingkungan, termasuk keluarga memberikan dampak signifikan kepada derajat kesehatan. Untuk itu ia berharap agar orang tua memberikan nasihat kepada putra putrinya untuk berperilaku hidup sehat.

Ia pun menjelaskan tentang beberapa hal yang berpengaruh buruk kepada KRR. Diantaranya kekurangan gizi termasuk anemia, pertumbuhan terlambat terutama pada remaja putri, rendahnya pendidikan, masalah lingkungan, serta tidak tepatnya pengetahuan tentang seksualitas.

Di sisi lain, Wanodya mengupas tentang peran ibu dalam pendampingan terhadap anak remaja. “Remaja yang berada dalam masa transisi, jika tidak didampingi dengan bijak bisa salah arah, mencari kasih sayang melalui hubungan seksual, dan terpengaruh teman sebaya,” ungkapnya.

Ia menjelaskan tantangan yang dihadapi para remaja yakni mengalami perubahan baik fisik maupun psikis. Terkait kesehatan reproduksi, menurutnya, bukan hanya fisik tapi juga mencakup kesehatan mental, sosial, serta moral dan spiritual.

Psikolog ini pun menyampaikan bahwa perilaku seksual remaja dipengaruhi tiga faktor utama. Yakni biologis, kognitif, dan sosial emosional. “Masa remaja inilah yang harus kita dampingi tapi bukan dengan cara menggurui ” katanya.

Ketua Panitia Titik Mintarsih dalam laporannya mengatakan, sosialisasi diadakan dengan tujuan meningkatkan kapasitas diri. Yakni meningkatkan wawasan peserta tentang reproduksi remaja untuk dapat disampaikan atau diimplementasikan di lingkungannya.
“Peserta diharapkan dapat peduli dan mensosialisasikan, serta berperan aktif menjadi lebih sehat dan berdaya menghadapi tantangan hidup,” kata Titik.

Adapun Susilowati mewakili Serat Kartini menyebutkan, kegiatan ini merupakan salah satu misi Serat Kartini, yakni melakukan kerjasama dengan pihak lain.
:Serat Kartini punya visi luar biasa yakni menjadikan perempuan hebat dan cerdas.
Maka perempuan harus sehat, punya daya kritis dan solidaritas, berkeadilan jender, serta anti kekerasan,” jelasnya.

Selain itu, Ketua Komisi IV DPRD ini menyebutkan kegiatan lain yang dilakukan oleh Serat Kartini, berupa kunjungan ke beberapa desa dan juga studi tiru. (Dia).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *