GRABAG, Suasana meriah Festival Layang-Layang di Pantai Ketawang, Desa Ketawangrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, semakin hidup dengan kehadiran seorang pelayang cilik bernama Gavta Arsylio Aji.
Bocah berusia lima tahun asal Parangtritis DIY ini berhasil mencuri perhatian ribuan penonton dengan aksinya yang penuh semangat saat menerbangkan layangan jenis stunt kite pada Festival Layang-layang, Minggu (11/8).
Meski tubuhnya kecil, Gavta menunjukkan keterampilan luar biasa saat berusaha mengendalikan layang-layangnya yang besar. Bahkan, ia sempat terseret-seret di pasir ketika menahan tali layang-layang, membuat banyak penonton berteriak histeris. Namun, Gavta didampingi tim yang sigap mengamankan saat ia hendak terbang bersama layang-layangnya sendiri.
Gavta, yang telah bermain layang-layang sejak usia 2,5 tahun, mengaku senang bermain layang-layang. “Berat, tapi aku seneng,” ungkapnya polos. la bercita-cita memiliki layang- layang jenis Revo yang menurut penuturan Hesti, ibunda Gavta, layang-layang tersebut harganya hampir sama dengan motor. “Kami orangtua berusaha support hobi anak, anaknya sudah senang dan pengen main layangan Revo. Meski harganya mahal, sedang kami upayakan,” ujar Hesti.
Festival Layang-Layang yang digelar sejak Sabtu (10/8) semakin ramai dengan bertambahnya peserta. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Porapar) Kabupaten Purworejo, Stephanus Aan Isa Nugroho, mengungkapkan kebanggaannya terhadap festival yang berlangsung selama dua hari ini. Menurutnya jumlah peserta tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya kurang lebih 70 peserta, kini mencapai 107.
“Selama dua hari ini, kita menyelenggarakan festival layang-layang nasional yang cukup luar biasa. Peserta tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri seperti Malaysia, Belgia, Polandia, dan Prancis. Ini tentunya menjadi salah satu event tahunan unggulan Purworejo,” ujar Aan.
la juga menyampaikan bahwa penonton mencapai 20 ribu orang pada hari pertama, dan diperkirakan jumlah yang sama hadir pada hari ini. Hal ini menimbulkan dampak positif untuk masyarakat sekitar khususnya di bidang ekonomi.
Acara pembukaan festival dihadiri oleh Bupati Purworejo Yuli Hastuti, Ketua DPRD Dion Agasi Setiabudi, Dandim 0708 Letkol Inf Yohanes Heru Wibowo, para kepala OPD, serta pejabat pemerintah setempat. Mereka secara simbolis turut menerbangkan layang-layang sebagai tanda dimulainya festival.
Salah satu momen yang menarik perhatian adalah ketika Dion dan Aan berusaha keras menerbangkan layang-layang train naga bertema Alien sepanjang sekitar 100 meter. Layang-layang raksasa ini harus dikendalikan oleh banyak orang, bahkan tali layang-layangnya menggunakan karmantel karena ukurannya yang sangat besar.
Selain penampilan layang-layang yang spektakuler, festival ini juga memberikan pengalaman yang mengesankan bagi para penonton. Salah satu pengunjung, Guntur, yang berasal dari Dusun Jamprong Desa Lugurejo Kecamatan Butuh, mengungkapkan kepuasannya saat menonton festival ini. “Ini adalah kali pertama saya bersama keluarga melihat layang-layang naga yang begitu besar. Acara ini sangat bagus untuk menarik wisatawan, dan saya berharap acara ini terus diadakan setiap tahun. Pasti saya akan nonton lagi tahun depan,” ungkapnya.
Festival ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebuah perayaan budaya dan hiburan bagi seluruh keluarga; menjadikan Pantai Ketawang sebagai pusat perhatian di Kabupaten Purworejo di akhir pekan ini. (Ita)