PURWOREJO, Makin maraknya aksi perundungan (bulying) dan kekerasan di kalangan siswa membuat SMPN 1 Purworejo melakukan sosialisasi anti perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Kegiatan yang dirangkai dengan deklarasi anti bulying dan kekerasan itu diadakan di Heroes Park pada Selasa (17/10).
Dalam deklarasi tersebut para siswa menyatakan lima hal. Yakni anti terhadap segala bentuk perundungan, peduli dan berempati dalam berinteraksi sosial, menjaga kehormatan diri dan orang lain. Juga menghargai dan menghormati perbedaan keyakinan, pendapat, dan gender, serta menjaga persahabatan dan perdamaian.
Mereka juga membawa poster yang menyuarakan anti perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Usai deklarasi mereka menandatangani pakta integritas di selembar spanduk berukuran 3×6 meter secara bergantian.
Selain 572 siswa kelas 7 hingga 9, acara yang digelar sejak pagi hingga sore itu juga diikuti pihak komite, orang tua siswa, guru, serta karyawan. Tak hanya itu, para siswa juga mempunyai kesempatan untuk bermain Sudamanda, sebuah permainan tradisional yang kini jarang ditemui.
Ditemui di lokasi, Kepala SMPN 1 Tuwuh Sutrisno menyampaikan, dalam kegiatan kali ini siswa berjalan kaki dari sekolah menuju Heroes Park sekitar lima Km. Sampai di lokasi dan beristirahat sejenak, mereka mendapatkan materi dari Unit PPA dan Binmas Polres Purworejo tentang bahaya narkoba dan bulying, pencegahan, dan penanganannya.
Juga materi tentang kekerasan seksual dari Dinkes serta intoleransi dari Kantor Kemenag. “Peserta putra dan putri secara bergantian melakukan aktivitasnya. Saat siswa mendapatkan materi, siswinya bermain Sudamanda. Demikian pula sebaliknya,” jelas Tuwuh.
Tak hanya itu. Menurut Tuwuh, kegiatan sosialisasi itu juga digabung dengan kampanye kegiatan Sekolah Sehat. Saat ini SMPN 1 menjadi satu-satunya SMP di Purworejo. dengan predikat Sekolah Sehat.
Implikasinya, lanjut Tuwuh, antara lain dengan mengadakan jalan sehat sebulan sekali, sarapan bersama, dan adiwiyata cinta lingkungan. Itulah sebabnya materi yang diberikan juga berupa pengenalan lingkungan alam.
Tuwuh menuturkan, kegiatan sosialisasi dilatarbelakangi adanya himbauan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) serta makin maraknya aksi bulying yang beredar luas di media mainstream maupun medsos. “Sehingga SMPN 1 bergerak melakukan antisipasi dini supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” imbuh Tuwuh.
Dirinya berharap, kegiatan seperti ini dapat menumbuhkan karakteristik siswa yang santun dan berakhlak. “Tidak ada siswa SMPN 10 yang mengenal narkoba serta tindak bulying dan kekerasan,” ucapnya optimistis. Dirinya bersyukur kegiatan tersebut didukung penuh oleh komite serta orang tua siswa yang tergabung dalam paguyuban. Suplai logistik untuk peserta pun melimpah.
Tuwuh pun menghimbau para siswa untuk menghindari tindakan atau ucapan yang membuat orang lain tidak nyaman. Terlebih mereka sudah menandatangani pakta integritas bersama. Dalam kesempatan itu siswa juga diberi motivasi oleh Pram Prasetya Ahmad.
Sebelumnya para siswa juga membuat lukisan mural di dinding sekolah, tepatnya di tempat parkir sepeda dengan tema anti bulying dan kekerasan. Aksi tersebut dilakukan sebagai kegiatan pendukung sosialisasi anti perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.
“Kegiatan ini juga dalam rangka HUT ke-81 SMPN 1 yang jatuh pada tanggal 20 Oktober mendatang,” tandas Tuwuh. (Dia)