BAYAN, Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) Cleo yang terletak di Desa Grantung saat ini 99% dari seluruh karyawan yang bekerja merupakan karyawan lokal yaitu dari masyarakat Purworejo. Proses pengolahan semuanya menggunakan mesin. Mulai dari air yang diproses sampai produksi botol tidak boleh tersentuh oleh tangan. Hanya pada penyortiran yang masih menggunakan tenaga manusia.
Hal tersebut disampaikan oleh Plan Manager PT Sariguna Prima Tirta Andrianto saat menerima kunjungan balasan dari Bupati Purworejo Yuli Hastuti pada Rabu (4/9). Pada kesempatan itu, Bupati melakukan monitoring langsung proses AMDK Cleo sekaligus memberikan arahan langsung kepada manajemen dan karyawan.
Dalam sambutannya Bupati mengatakan bahwa kunker ini merupakan balasan atas kunjungan jajaran pimpinan Cleo di pendopo kabupaten beberapa waktu lalu. Ia berharap, melalui kunjungan ini dapat lebih mengenal Cleo dan menjalin kerjasama yang semakin baik di masa mendatang.
“Kami sangat mengapresiasi keberadaan pabrik Cleo di Kabupaten Purworejo, karena turut menyerap tenaga kerja, yang otomatis membantu pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran,” ungkapnya.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan, selama ini pihaknya juga telah memberikan dukungan kepada Cleo dengan berupaya menularkan konsumsi AMDK Cleo kepada jajaran aparatur pemerintahan di Kabupaten Purworejo. Ia juga mengaku bahwa secara pribadi selalu mengkonsumsi Cleo untuk minuman sehari-hari.
“Kami selalu mengharapkan kontribusi yang lebih besar dari Cleo yakni untuk ikut serta dalam pembangunan di Kabupaten Purworejo,” pungkasnya.
Adapun Head Marketing Area PT. Sentralsari Prima Sentosa sebagai distributor Cleo, Laju Santosa, mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan jajaran pejabat Pemkab Purworejo yang telah melaksanakan kunker. Ia merasa dengan hadirnya kepala daerah telah memberikan motivasi tersendiri dan menambah semangat dalam menjaga kualitas produk serta menjalin kerjasama yang berkelanjutan. (Dia)