Beranda ยป Merti Jaladri, Ribuan Orang Berebut Gunungan di Pantai Dewa Ruci Purworejo

Merti Jaladri, Ribuan Orang Berebut Gunungan di Pantai Dewa Ruci Purworejo

PURWOREJO, Sebanyak 60 Gunungan hasil bumi ludes diperebutkan masyarakat pada acara sedekah laut Merti Jaladri Nelayan Jatimalang. Acara berlangsung di kawasan Pantai Dewa Ruci, Desa Jatimalang, Kecamatan Purwodadi, Senin (21/7/2025).

Kepala Desa Jatimalang, Suwarto, menyampaikan bahwa kenduri dan Merti Jaladri merupakan salah satu momen penting bagi nelayan Desa Jatimalang atas limpahan rezeki dari laut selama satu tahun. Ia berharap tahun ini nelayan dapat melaut dengan aman.

“Kenduri dan Merti Jaladri ini diadakan setiap tahun, tetapi tahun ini lebih meriah dikarenakan terdapat 60 gunungan hasil bumi yang akan diperebutkan untuk masyarakat. Malamnya akan digelar pagelaran wayang kulit,” jelasnya.

Selain menyajikan tumpeng dan gunungan, nelayan Jatimalang juga melarung ingkung ayam jago jenis Jali sebagai wujud syukur. Sedangkan untuk pagelaran wayang kulit akan digelar semalam suntuk di pinggir Pantai Dewa Ruci.

Sementara itu Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, yang hadir menyaksikan dan mengikuti seluruh rangkaian Merti Jaladri menyampaikan bahwa Pemkab Purworejo akan terus mendukung pelestarian budaya lokal. Baginya hal ini merupakan bentuk nyata dari penguatan jati diri masyarakat dan mendukung sektor ekonomi kreatif dan pariwisata.

Wabup Purworejo, Dion Agasi Setiabudi

“Penting sekali kita semua ini nguri-uri budaya adiluhung. Merti Jaladri seperti ini belum tentu di semua daerah ada. Untuk itu saya mengajak seluruh masyarakat untuk terus bersyukur atas limpahan rezeki dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala ini,” ujarnya.

Dion mengatakan, acara sedekah laut hampir setiap tahun dilaksanakan di beberapa tempat di pesisir Kabupaten Purworejo dan menjadi momen penting bagi nelayan disana untuk menjaga kearifan lokal.

“Melestarikan warisan budaya lokal harus terus dijaga, supaya anak cucu kita mempunyai jati diri dan rasa bangga. Selain itu menjadi cermin kearifan masyarakat pesisir untuk terus menumbuhkan keselarasan hidup berdampingan dengan alam,” imbuhnya.

Dion juga mengungkapkan kekagumannya akan banyaknya perbedaan kearifan lokal yang ditampilkan oleh masing-masing wilayah, sehingga hal ini menambah khasanah budaya yang ada di Kabupaten Purworejo.

“Tentunya semua kegiatan dilaksanakan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Setiap daerah mempunyai ketertarikannya sendiri yang akhirnya menambah khasanah. Seperti barusan, yang dilarung ayam hidup dan gunungan hasil bumi diperebutkan,” pungkasnya. (Ita)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *