PURWOREJO, Puncak perayaan HUT ke-35 RSU Kasih Ibu yang diadakan di kediaman pendiri yayasan, Jalan Mayjen Sutoyo pada Jum’at (21/3/2025) berlangsung meriah. Puluhan karyawan gabungan yang berasal dari RSU Kasih Ibu, TK dan SD Mutiara Ibu, serta Klinik Siti Khodijah yang berlokasi di Wates, ceria mengikuti acara buka puasa bersama keluarga besar Yayasan Kasih Ibu.
Diketahui bahwa RSU Kasih Ibu, TK dan SD Mutiara Ibu,serta Klinik Siti Khodijah berada dalam naungan Yayasan Kasih Ibu pimpinan alm.dr. Anthonius Yatiman, SpOG bersama istri, Antonia Tititk Surtinah. RSU Kasih Ibu didirikan seiring dengan berdirinya Yayasan Kasih Ibu pada tanggal 20 Maret 1990.
Adapun TK Mutiara Ibu dibuka 25 tahun lalu, sedangkan Klinik Siti Khotijah kini berusia 18 tahun. “Peringatan ulang tahun ke-35 RSU Kasih Ibu kita peringati hari ini sekaligus buka bersama keluarga besar Yayasan Kasih Ibu,” kata Direktur dr. Dendi Artstetrianto di sela acara pada Jum’at petang.
Beragam game seru diberikan untuk peserta acara bertajuk Growing in the Diversity, dengan hadiah puluhan doorprize yang disediakan dari pengurus yayasan. Mereka bersukacita bersama sambil menunggu waktu berbuka puasa tiba serta membawa doorprize yang jumlahnya melimpah.
Selain karyawan, acara tersebut juga dihadiri jajaran pengurus yayasan serta para dokter. Sebagai rumah sakit yang terus berkembang, saat ini RSU Kasih Ibu telah memiliki beberapa dokter spesialis selain kandungan (obgin). Yakni dokter internis (1), bedah (1), anak (1), dan dokter umum (6).
Sebelumnya, peringatan ulang tahun juga telah dilakukan kegiatan CSR berupa USG gratis yang tersebar di beberapa titik atau lokasi, termasuk di Kemiri dan Banyuurip. Juga pembagian bingkisan untuk pasien.
Berkat pelayanan yang semakin meningkat, jumlah pasien pun mengalami kenaikan yang signifikan mulai tahun 2020. Terlebih RSU Kasih Ibu telah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. “Di momen ulang tahun ini kami ingin memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, meliputi bidang kesehatan maupun pendidikan. Kami juga akan menambah jumlah dokter spesialis agar masyarakat dapat lebih terlayani,” tandas dr. Dendi. (Dia)
