PURWOREJO, Pada perayaan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1447 H atau bertepatan dengan Malam 1 Suro dalam penanggalan Jawa, tiga keris pusaka atau tosan aji dijamas (dicuci secara prosesi ritual budaya Jawa) di Purworejo. Kali ini, prosesi jamasan dilakukan di pendopo kabupaten pada Kamis (26/6/2025) malam.
Ketiga keris pusaka tersebut, dua diantaranya yakni Naga Pasung mewakili era Mataram Kuno, dan Kyai Brojol representasi era Mataram Islam, merupakan bagian dari koleksi Museum Tosan Aji. Adapun satu keris lainnya yakni Luk 13 milik Wakil Bupati Dion Agasi Setiabudi yang konon dibuat pada masa Sultan Agung.
Rangkaian jamasan dimulai dengan penyerahan pusaka oleh Bupati didampingi Wabup kepada Ki Juru Jamas, Teguh Wahyu Kuntoro di pringgitan pendopo. Keris pusaka kemudian dibawa ke Pendopo untuk dilakukan jamasan disaksikan oleh seluruh tamu undangan.
Air yang digunakan untuk jamasan berasal dari air kelapa yang dituangkan ke dalam wadah khusus dan bunga mawar tiga warna. Aroma dupa menyeruak di sela-sela prosesi jamasan.

Prosesi diawali dengan jamasan Keris Luk 13, yang dicelupkan ke dalam air kelapa sambil disikat halus. Selanjutnya disiram air kembang, kemudian dibersihkan sebelum dimasukkan kembali ke warongko atau wadah keris. Berikutnya jamasan Keris Nogo Pasung dan terakhir Keris Kyai Projo.
Usai prosesi, ketiga keris yang telah dijamas itu kemudian dibawa kembali ke tempat semula. Acara jamasan tosan aji diakhiri dengan pementasan Wayang dengan dua lakon yang berbeda. Pertama dipentaskan Wayang Gagrak Bagelen dengan lakon “Pandu Swargo” oleh dalang Ki Dewoto, dilajutkan dengan lakon “Romo Nitis” oleh dalang Ki Parikesit.
Plt. Kadin Dikbud, Yudhie Agung Prihatno yang menjadi penanggungjawab kegiatan menjelaskan, pementasan Wayang Gagrak Bagelen dengan durasi satu jam ini merupakan upaya pelestarian Gagrak Bagelen yang sudah terancam kelestariannya. “Pementasan ini didokumentasikan dan diusulkan menjadi Warisan Budaya Tak benda (WBTb) dari Purworejo,” ujar Yudhie.
Selain Bupati dan Wabup, acara Jamasan Tosan Aji kali ini dihadiri oleh Pj Sekda Achmad Kurniawan Kadir serta sejumlah Kepala OPD dan tamu undangan lain termasuk guru bahasa Jawa se-Kabupaten Purworejo.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan sambutan berbahasa Jawa yang intinya mengajak untuk melestarikan budaya Jawa termasuk jamasan pusaka. (Dia)