PURWOREJO, Anggota Sekolah Perempuan Cerdas Masa Kini (Serat Kartini) Kabupaten Purworejo melakukan studi tiru ke Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah. Kunjungan ke instansi yang membidangi Serat Kartini Jawa Tengah pada Senin (4/11) itu diterima oleh Kabid Pengendalian Penduduk (Dalduk) Faisa Mukti Septiyani dan Kabid Kesetaraan Gender dan Perlindungan Perempuan Sri Dewi Indrajati.
Kadin PPPAPMD Laksana Sakti yang memimpin rombongan Serat Kartini mengemukakan bahwa anggota Serat Kartini berisi perwakilan tokoh perempuan di Kabupaten Purworejo dari berbagai profesi. “Tujuan studi tiru ini selain silaturahmi juga menimba ilmu mengingat Serat Kartini baru dibentuk beberapa bulan,” jelasnya.
Ketua Titik Mintarsih selain memperkenalkan anggotanya juga menyampaikan beberapa hal tentang Serat Kartini Purworejo. Dijelaskan bahwa Serat Kartini Purworejo berdiri 26 April 2024 dengan komitmen untuk meningkatkan kualitas diri perempuan di Purworejo.
Selain studi tiru, Serat Kartini nanti juga akan turun ke desa dan sekolah untuk pendataan. Sebelumnya Serat Kartini juga telah melakukan workshop tentang inner beauty untuk Pengurus dan anggota Puspa serta perwakilan Gerakan Organisasi Wanita (GOW).
“Pada akhir November kami akan melakukan sekolah perempuan selama tiga hari untuk pendalaman materi. Hadirnya Serat Kartini diharapkan perempuan di Purworejo menjadi lebih indah dan cerdas serta berdaya,” ungkap Titik. Studi tiru, lanjutnya, dilakukan sebagai bekal dari provinsi agar sesuai dengan alur.
Di sisi lain Faisa merespon Serat Kartini yang m menurutnya unsur pentahelik anggotanya sudah masuk semua alias lengkap. Dijelaskan bahwa Serat Kartini merupakan inovasi provinsi sebagai model pemberdayaan perempuan. Anggota Serat Kartini nantinya akan diwisuda dan bisa dikembangkan di kota/kabupaten.
“Model kegiatan di provisi mencakup tiga bidang yakni ekonomi, politik, dan sosial. Berupa pelatihan produktivitas ekonomi perempuan, ketahanan keluarga, dan partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan. Kegiatan yang dilakukan meliputi pelatihan, workshop, sosialisasi, dan kelas ketahanan keluarga,” jelasnya.
“Bidang ekonomi berupa Pelatihan Produktivitas Ekonomi Perempuan (PPEP). Bidang politik melakukan edukasi politik, kesetaraan gender dan pengambilan keputusan. Sedangkan bidang sosial meliputi ketahanan keluarga, termasuk konseling bersama psikolog dan konselor,” jelas Faisa.
Selain itu ia menuturkan terkait website Serat Kartini yang memuat semua modul pembelajaran. Terdiri atas modul utama, tematik, dan pengayaan. Dalam forum itu juga dijelaskan Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan Perempuan (LPLPP) termasuk Serat Kartini yang ada di Provinsi Jawa Tengah.
Ditegaskan pula bahwa Serat Kartini hendaknya melakukan sinergitas dengan organisasi pimpinan daerah (OPD) untuk pelatihan lanjutan.
Ketua Serat Kartini mewakili anggota menyatakan rasa puas atas hasil studi tiru yang dilakukan ini. “Ini sesuai yang diharapkan dan kami mendapatkan banyak ilmu dari kunjungan ini dan akan kami terapkan pada Serat Kartini Purworejo,” tandas Titik. (Dia)