GRABAG, SMPN 10 Purworejo genap berusia 45 tahun. Untuk memperingati ulang tahun SMPN 10 yang jatuh pada tanggal 17 Februari, pihak sekolah mengadakan berbagai kegiatan. Salah satunya yakni bakti sosial (baksos) berupa pembagian beras 2,5 kg untuk 100 orang. Beras tersebut dibagikan kepada warga sekitar, anak yatim, dan guru honorer. Pembagian beras dilakukan pada Sabtu (24/2) yang dilanjutkan dengan pengajian bersama.
“Bantuan ini diharapkan dapat meringankan masyarakat ditengah mahalnya harga beras yang semakin membumbung tinggi,” kata kepala SMPN 10 Kasinah kepada Purworejo News. Saat ini harga beras memang mengalami kenaikan yang signifikan sehingga banyak dikeluhkan masyarakat.
Selain baksos dan pengajian, kegiatan lain yang dilakukan untuk memperingati 45 tahun SMPN 10 yakni lomba tumpeng dan pentas seni yang digelar pada Jumat (23/2). Lomba tumpeng diikuti siswa dari kelas 7, 8, dan 9.
“Ini setiap kelas, ada sebanyak 24 kelas membuat tumpeng dengan anggaran maksimal Rp 200 ribu,” tutur Kasinah kepada Purworejo News yang menemuinya pada Jumat (23/2). Puluhan tumpeng dikumpulkan di ruang laboratorium dan dinilai oleh juri yang terdiri atas guru-guru sekolah tersebut.
Selain itu ulang tahun sekolah juga dimeriahkan pentas seni dari perwakilan 24 kelas yang digelar di aula sekolah. Setiap kelas, kata Kasinah, menampilkan kesenian baik berupa tari, musik, atau drama musikal. Ratusan siswa pun menyaksikan pentas seni tersebut sambil duduk lesehan.
Meski terkesan sederhana, namun Kasinah berharap, di usia ke-45 diharapkan SMPN 10 dapat lebih maju, tambah berprestasi, dan menjadi pilihan masyarakat. Sekolahnya pun siap bersaing dan memberikan yang terbaik anak didik.
Kasinah tercatat sebagai kepala sekolah ke-10 di SMPN 10 yang berdiri pada tahun 1979 tersebut. Dirinya juga menjadi satu-satunya kepala sekolah wanita yang pernah menakhodai SMPN 10. Saat ini tercatat sebanyak 768 siswa dari 24 kelas yang dimiliki sekolah yang berlokasi di Kecamatan Grabag tersebut.
Jumlah sebanyak itu, menurut Kasinah, hanya dimiliki SMPN 10 dan SMPN 4. Setiap angkatan kelas terdapat delapan rombongan belajar (rombel), sedangkan rata-rata sekolah lain hanya enam rombel.
Selaku kepala sekolah, Kasinah pun beruntung karena SMPN 10 termasuk yang mendapatkan dana renovasi dengan anggaran yang lumayan besar, yakni Rp 3,4 miliar. Dana tersebut digunakan untuk merenovasi ruang KS, TU, guru, tiga laboratorium komputer, delapan kelas untuk kelas 9, ruang sekretariat, dan ruang waka.
Renovasi dilakukan selama lima bulan atau 150 hari kerja. Selama waktu itu atau hampir satu semester jadwal belajar siswa harus dibagi dua yakni kelas pagi dan sore. Kini sekolah tersebut terlihat lebih luas dan sejuk dengan nuansa warna hijau dan beberapa jendela tambahan di beberapa ruang.
Pada musim Popda tahun ini, SMPN 10 mengirimkan siswanya untuk mengikuti beberapa cabor. Yakni takraw, bola, silat, voli, dan tenis meja. Kasinah bersyukur, di usia dua tahun menakhodai SMPN 10 semuanya berjalan kondusif. (Dia)