Beranda » Kunjungi Pasar Baledono Purworejo, Cabup Cawabup Yophi-Lukman Dengarkan Keluhan Pedagang

Kunjungi Pasar Baledono Purworejo, Cabup Cawabup Yophi-Lukman Dengarkan Keluhan Pedagang

PURWOREJO, Pasangan calon bupati – wakil bupati Yophi Prabowo-Lukman Hakim mengunjungi Pasar Baledono Purworejo. Calon bupati dan calon wakil bupati ini ingin mendengarkan keluh kesah dan keinginan para pedagang salah satu pasar terbesar di Kabupaten Purworejo ini.

Paslon nomor urut 1 ini berkeliling ke semua kios di lantai satu dan dua. Suasana pasar yang dibangun dengan dana Rp114 miliar itu pun tampak sepi, jarang sekali pembeli datang untuk berbelanja.

Yophi-Lukman pun disambut para pedagang. Selain minta foto bersama, mereka juga menyampaikan keluh kesah terkait sepinya pasar yang dulu pernah berjaya menjadi pusat perbelanjaan favorit warga Kabupaten Purworejo ini.

“Kami ingin angkutan umum bisa lewat depan Pasar Baledono lagi seperti dulu. Saya yakin, kalau angkot lewat sini, pengunjung ya akan ramai. Mungkin memang tidak akan seperti dulu sebelum ada jualan online, tapi paling tidak pasar jadi tidak terlalu sepi,” tutur , pemilik kios Nana Busana di Lantai 1 Blok A24 Hartomo saat dikunjungi Yophi-Lukman, Minggu (20/10).

Yophi belanja di Pasar Baledono sambil mendengarkan keluhan pedagang

Pedagang lain, Abah Jimy, memprotes kebijakan penetapan Pasar Baledono sebagai pasar modern berstandar nasional (SNI). “Pemda itu belum bisa membuat pasar ramai, kok malah dijadikan pasar SNI. Salah satu poinnya kan tidak boleh merokok di (dalam) pasar. Pengunjung dan pedagang pasar ini kan pasti banyak yang merokok, kalau dilarang apa tidak makin sepi. Pedagang pasti makin tidak laku,” ujar Jimy.

Ia melanjutkan, di Kabupaten Purworejo belum ada pasar yang siap untuk dijadikan pasar modern seperti supermarket atau mall dengan segala aturannya. Menurutnya, pasar tradisional lebih cocok daripada Pemda harus memaksakan konsep pasar modern hanya demi gengsi dan citra.

Pedagang Pasar Baledono, telah lama kecewa dengan Bupati Purworejo baik Agus Bastian maupun Yuli Hastuti yang dianggap tak bisa membela kepentingan mereka. Titik puncaknya adalah saat karnaval umum HUT RI tahun 2024 lalu yakni saat rutenya tidak melewati Pasar Baledono. Menurutnya, jika ada karnaval, Pasar Baledono akan ramai.

Mereka berharap agar Yophi Prabowo bisa membuat perubahan di Pasar Baledono, menjadikan pasar ramai agar berpihak pada rakyat kecil.

Komdisi pasar yang sepi pun membuat para pedagang banyak yang menunggak retribusi, bahkan ada yang sampai jutaan rupiah. “Pasar sepi seperti ini Pak, bagaimana kami mau membayar retribusi?” keluh Mbak Uji, pedagang sayur mayur di lantai dua.

Saat tahu ada Cabup datang, ia lantas berlari menemui untuk menyampaikan keluh kesahnya. “Apalagi sekarang pakai model e-retribusi, setiap hari harus bayar. Libur jualan pun tetap bayar, kalau tidak, akan dianggap hutang, padahal dulu tidak seperti ini. Kalau saya kasih ke petugas tidak tentu, jika ramai ya saya kasih Rp20.000. Kalau sepi ya tidak bayar, dianggap hutang. Makanya hutang retribusi kami banyak. Kami juga menolak kenaikan retribusi. Naiknya 100%, memberatkan,” kata Uji.

Menanggapi keluhan para pedagang, Yophi pun akan berusaha memberikan solusi agar Pasar Baledono kembali ramai. “Kami datang ke pasar ini selain belanja juga ingin bertemu dengan para pedagang yang telah lama mengeluh. Saya melihat sendiri sepinya pasar, juga mendengar keinginan mereka agar angkot kembali lewat depan pasar. Mereka juga mengeluh soal tunggakan retribusi, pedagang ingin memi ta kebijakan supaya ada keringanan,” kata Yophi.

Yophi berkata, saat ia diberi amanah menjadi Bupati Purworejo, maka dia akan melihat regulasi, apakah tunggakan para pedagang tersebut bisa diputihkan. “Kami akan melihat regulasi, selama bisa dilakukan, akan kami lakukan. Tentunya dengan syarat tidak melanggar aturan dan perundang-undangan, kami siap demi kepentingan masyarakat,” pungkas Yophi. (Dia)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *