PURWOREJO, melalui Konferensi Cabang (Konfercab) , Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Purworejo resmi menetapkan Cahyo Sujiwo Solichin sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI. Konfercab berlangsung di Deklaz Foodcourt Kutoarjo, Sabtu (22/11/2025).
Konfercab ini juga menjadi penutup masa kepemimpinan Mahestya Andi Sanjaya, yang selama periodenya berfokus pada konsolidasi internal, penguatan kaderisasi, hingga gerakan sosial berbasis kerakyatan di Purworejo.
Dengan mengangkat tema “Peran Pemuda dalam Perubahan Sosial dan Politik ke-GMNI-an”, kegiatan berlangsung dinamis, demokratis, dan penuh pertukaran gagasan antara kader dan alumni.
Konfercab turut dihadiri oleh Sekretaris Persatuan Alumni (PA) GMNI Purworejo, Awan Yoga. Dalam kesempatan tersebut ia berbagi pandangan mengenai pentingnya semangat berorganisasi bagi kader-kader muda GMNI.
“GMNI adalah ruang perjuangan yang harus dijaga dengan kedewasaan berorganisasi, komitmen ideologis, serta semangat kolektif. Kader harus siap meneruskan estafet gerakan,” ungkapnya.

Semangat yang sama juga disampaikan oleh PA GMNI, Widya Astuti. Dirinya mendorong kader untuk terus menjaga idealisme dan keberanian berdiri di tengah persoalan rakyat.
“Tetaplah bersemangat, tetap teguh pada garis perjuangan. Kader GMNI harus menjadi agen perubahan yang konsisten dan berpihak pada kepentingan rakyat,” tegas Widya.
Usai terpilih, Cahyo menyampaikan komitmennya untuk membawa GMNI Purworejo semakin progresif. “Kita akan memperkuat pendidikan kader, memperluas jejaring gerakan, dan memastikan GMNI hadir nyata dalam isu-isu kerakyatan,” ujarnya.
Adapun Mahestya Andi Sanjaya, demisioner Ketua DPC GMNI Purworejo, menutup masa jabatannya dengan menyampaikan apresiasi kepada seluruh kader. “Terima kasih atas kerja kolektif selama ini. Semoga kepengurusan baru semakin solid dan membawa GMNI Purworejo lebih maju,” ucapnya.
Konfercab ditutup dengan penetapan formatur dan pembahasan program kerja strategis untuk periode berikutnya. Dengan kepemimpinan baru, GMNI Purworejo diharapkan terus menjadi ruang pembentukan kader Marhaenis yang kritis, progresif, dan berakar pada perjuangan rakyat. (ita)

