PURWOREJO, Anak-anak dari tiga Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah (PAYM) Purworejo kompak berkolaborasi dengan mahasiswa Jurusan Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dalam Gelar Seni Budaya, Sabtu (15/11) malam. Beragam pertunjukan disuguhkan untuk mengembangkan bakat dan kreativitas sekaligus menyemarakkan Milad ke-113 Muhammadiyah.
Pertunjukan yang berlangsung di Gedung Serbaguna PAYM Danukusumo Banyuurip itu mampu memukau ratusan penonton. Suasana gedung yang dikonsep layaknya panggung pertunjukan lengkap dengan tata cahaya dan artistik membuat penampilan anak-anak panti terasa lebih hidup. Selama satu setengah jam, para penonton seolah diajak menikmati sederet sajian seni yang membawa tontonan sekaligus tuntunan.
Anak-anak asuh PAYM Plaosan tampil awal dengan paduan suara. Berikutnya anak-anak asuh PAYM Kaligesing melalui aku baca puisi berjudul “Matahari-Matahari Kecil Muhammadiyah”. Kemudian puluhan anak PAYM Danukusumo Banyuurip berkolaborasi dengan ISI Yogyakarta mengusung drama musikal berjudul “Raya dan Rahasia Meja Belajar”.
Selain anak-anak, Gelar Seni Budaya turut dimeriahkan musikalisasi puisi oleh Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Purworejo. Juga atraksi seni bela diri oleh mahasiswa Tapak Suci UMPWR.
Para penonton yang hadir memadati lokasi tak berhenti tepuk tangan. Termasuk Ketua PDM Purworejo, Pujiono, yang duduk di deretan depan bersama jajaran pengurus, Ketua PCM Banyuurip, Muh Taufik, pengurus PC Aisyiyah Banyuurip, serta tamu undangan lainnya.
Bagi anak-anak, gelar seni kali ini tidak hanya menjadi ajang berkreasi dan unjuk diri. Lebih dari itu, ada pengalaman baru karena dapat berproses bareng mahasiswa ISI yang memang membidangi seni pertunjukan.
“Dari mulai proses menyiapkan produksi, menghafal naskah, menata setting panggung, lighting, hingga sound system. Ini pengalaman baru baru anak-anak asuh kami,” kata Kepala LKSA Danukusuomo, Budi Santoso yang juga Ketua LSBO Purworejo.

Menurut Budi, event kali ini istimewa mengingat dapat mengkolaborasikan anak-anak asuh dengan melibatkan sejumlah pihak. Antara lain LSBO, ISI Yogyakarta, KL LazisMu PCM Banyuurip. Selain memberi ruang kreativitas anak-anak, Gelar Seni Budaya menjadi sarana dakwah sekaligus menyemarakkan Milad ke-113 Muhammadiyah yang diperingati pada 18 November 2025 .
“Harapan kami nanti bisa bergantian di lokasi LKSA dengan fasilitasi LSBO. Tahun lalu kita sudah mengadakan lomba olahraga dan seni se-Kabupaten Purworejo. LSBO juga kemarin tampil di Pendopo Kabupaten dalam gelar FKUB,” sebutnya.
Dihelatnya Gelar Seni Budaya mendapat apresiasi dari Ketua PDM Purworejo. Menurut Pujiono, Muhammadiyah merupakan dakwah lintas sektoral dan lintas budaya. Muhammadiyah hadir dalam rangka mencerahkan umat.
“Pentas seni adalah salah satu kegiatan untuk menghaluskan perasaan dan hati. Kalau dalam bahasa agama akan lebih tawadu, dengan seni kita akan lebih beretika,” ungkap Pujiono. Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada LSBO yang secara konsisten terus bergerak lewat berbagai program.
Adapun Dosen Pembimbing Mahasiswa ISI Yogyakarta, Hana Permata, menyebut, hadirnya ISI lewat program pengabdian masyarakat merupakan wujud komitmen untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Selama empat pekan terakhir, para dosen bersama belasan mahasiswa Jurusan Seni Pertunjukan menjalankan program pelatihan seni, drama, dan musik. Seluruh proses yang dijalankan diharapkan dapat menjadi bekal kreativitas serta menumbuhkan kepercayaan diri.
“Penampilan anak-anak malam ini menjadi kebanggaan bagi kita semua serta menjadi bukti bahwa setiap anak memiliki potensi kreatif yang luar biasa apabila diberi kesempatan dan ruang untuk berkembang,” ujar Hana. (ita)

