LOANO, Nurchabibah (Bibah), guru SMAN 5 Purworejo menjadi satu-satunya peserta dari Jawa Tengah yang mengikuti program mengajar kelas internasional selama satu minggu di Thailand Songserm Sasana Vitaya School (SSVS), dikenal dengan nama Ko’Mee, sekolah berstandar internasional di Hatyai, Thailand. Bibah mwnjadi salah satu peserta Global Teaching Programme yang diselenggarakan oleh Yayasan Nada Global Initiative.
Bibah berangkat dari Bandara YIA bersama dngan salah satu tenaga kependidikan (tendik) UII Yogyakarta. Setiap daerah berangkat sendiri dengan titik kumpul Kuala Lumpur Sentral, Malaysia. Dari sana rombongan yang berjumlah 21 orang melanjutkan perjalanan ke Thailand dengan menggunakan bus.
Selama satu minggu di Thailand, (26/10-1/11/2025), guru mapel Geografi ini mengajar kelas Bahasa Indonesia.
Adapun materi diajarkan secara indoor dan outdoor class.
“Materi Indoor Class meliputi Cultural Exchange seperti belajar mengenal bahasa Indonesia dengan kosakata sederhana, pengenalan budaya Indonesia dengan keragaman budaya dan adat melalui penyelenggaraan stand budaya. Juga telling story session and Project Presentation,” jelas Bibah kepada Purworejo News, Rabu (5/11/2025).
Sedangkan materi Outdoor Class yakni dengan mengunjungi Ban Lompeun Village untuk project eco-tourism. Juga belajar geopark Thailand bersama murid dengan mengenal Mu Ko Phetra National Park, di Provinsi Satun.

Seminggu berada di Thailand berbagi ilmu dan mempelajari budaya di sana, Bibah menyebutkan kesan-kesannya. “Saya sangat bahagia bisa berbagi ilmu dan belajar bersama murid dengan budaya dan karakter yang berbeda. Terutama belajar memahami bahasa mereka,” tuturnya Bibah.
Menurutnya, meski menggunakan pengantar Bahas Inggris, tapi anak-anak sekolah internasional ini ternyata masih ada yang kesulitan memahami juga. “Jadi perlu google translate dan bahasa tubuh,” ungkap Bibah.
Ia menuturkan, Thailand yang terkenal banyak ladyboy-nya ini juga melindungi warganya. Keberagaman gender di SMA ini menjadi nilai lebih keharmonisan belajar untuk saling menghargai. “Lucu sih tapi keren, mereka bisa harmonis,” ujarnya.
Di sisi lain, warga SMAN 5 Purworejo merasa bangga atas prestasi Nurchabibah. “Alhamdulillah, keluarga besar SMAN 5 Ikut bangga dan berbahagia atas prestasi yang diperoleh Bu Bibah, berkesempatan mengajar di sekolah berstandar internasional di Hatyai, Thailand,” kata Kepala SMAN 5, Setya Mulyaningsih.
Setya berharap, langkah yang dilakukan oleh salah satu guru SMAN 5 Purworejo dapat dijadikan sebagai momen globalisasi, yakni mengibarkan nama sekolah di level internasional. (Dia)

