PURWOREJO, Irianto Gunawan kembali terpilih secara aklamasi menjadi Ketua PGRI Kabupaten Purworejo masa bakti 2025-2030. Pemilihan tersebut dilakukan dalam konferensi Kabupaten PGRI Purworejo yang diadakan Minggu (26/1/2025) di Aula PGRI.
Usai terpilih, Irianto Gunawan beserta pengurus yang telah dibentuk kemudian dilantik oleh Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah yang juga menjadi Wakil Ketua Komite 1 DPD RI, Dr. Muhdi sebelum acara konferkab berakhir pada Minggu sore.
Pada pagi harinya, acara pembukaan konferkab juga dihadiri oleh Muhdi dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadin Dikbud) Wasit Diono. Peserta konferkab yakni Dewan Pembina PGRI, dewan pakar, ketua pengurus cabang khusus, ketua ranting atau gugus PGRI, dan utusan IGTK.

Sebelum menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengurus Masa Bakti 2020-2025, pada acara pembukaan konferkab, Irianto menceritakan kenangan pahit saat Covid melanda pada awal kepemimpinannya menjadi Ketua PGRI. Ia mengakui, PGRI menghadapi masalah cukup berat saat Covid yang mengakibatkan semua kegiatan dilakukan di rumah.
Namun Irianto menyebut, Covid justru menjadi momen penting dalam meningkatkan kemampuan IT. Mereka dituntut mampu menerapkan pembelajaran dengan sistem jarak jauh menggunakan internet (daring). “Covid melumpuhkan tugas guru. Namun bersama pemerintah, PGRI tetap menjalankan kegiatan dengan menyiapkan para guru melakukan pembelajaran secara daring,” ucap Irianto.
Beberapa waktu sebelum Covid, lanjutnya, PGRI Purworejo sudah melakukan pelatihan IT untuk mempraktekkan pembelajaran jarak jauh atau daring yang didanai Pusdatin. “Pelatihan baru berjalan dua bulan, Covid melanda. Beruntung, Kabupaten Purworejo punya 380 guru yang dilatih untuk menyiapkan pembelajaran daring mulai tingkat TK sampai SMP,” imbuhnya.
Karena saat itu banyak guru yang mendaftar untuk belajar daring melalui medsos, Purworejo tercatat sebagai kabupaten/kota yang paling banyak memanfaatkan momen tersebut di Jawa Tengah.
Tak hanya itu. Irianto menyebutkan, di masa Covid, PGRI menyumbangkan 650 paket sembako untuk pengayuh becak di Kecamatan Purworejo, Kutoarjo, dan Pituruh. Selain juga memberikan bantuan kepada guru yang terpapar Covid. PGRI, menurutnya, merupakan organisasi pertama yang memberikan bantuan untuk pengayuh becak yang tidak mendapatkan penghasilan selama Covid.
Akhir tahun 2022 setelah Covid mereda, barulah para guru diberi kelonggaran untuk melakukan proses pembelajaran secara langsung.
Perjuangan PGRI Purworejo untuk para pendidik, kata Irianto, yakni berupa rekrutmen guru PPPK sebanyak 1,500 peserta setelah sebelumnya disebutkan Purworejo tidak akan melakukan seleksi PPPK. Selain juga beberapa masalah guru berhasil dikomunikasikan dengan berbagai pihak, termasuk Polres dan Kemenag melalui mediasi.
Irianto mengakui dirinya banyak mendapat tantangan selama menjadi Ketua PGRI. Kepada para guru ia berpesan agar mereka ekstra hari-hati dalam menangani siswa. “Di era disrupsi ini, guru menjadi pantauan medsos, menjadikan kita harus ekstra hati-hati dalam menangani anak-anak,” pesan Irianto.
Ketua panitia konferkab, Tamsir Marsudi menyatakan rasa syukur acara dapat berjalan dengan lancar sesuai rencana. Berikutnya ia berharap kepengurusan yang telah dibentuk dapat mengemban tugas sebaik-baiknya. (Dia)