Kasus Penganiayaaan Anak di Purworejo Viral, Kadin Dikbud: Kita Semua Prihatin

GRABAG, Kasus dugaan penganiayaan anak di bawah umur viral di Purworejo. Dalam video berdurasi 27 detik yang beredar luas melalui saluran WhatsApp, tampak salah satu anak laki-laki mengenakan kaos seragam salah satu SMPN di Purworejo. Dia yang sedang berdiri sambil menggenggam HP tiba-tiba dipukul secara membabi buta oleh seorang bocah lain.

Belakangan diketahui, lokasi kejadian berada di Desa Grabag. Kapolsek Grabag, AKP Diyah Ayu Ida Nursanti yang dikonfirmasi pada Jumat (14/11/2025) petang membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di wilayahnya.

Dijelaskan bahwa kasus tersebut terjadi pada Rabu (12/11/2025) di luar jam sekolah. Pelaku berinisial G (14), siswa kelas 6 SD di wilayah Kecamatan Bayan. Sedangkan korban berinisial R (13), siswa kelas 7 SMP di Kecamatan Grabag.

Baik pelaku maupun korban, menurut Kapolsek, saling mengenal, meski tidak terlalu dekat. Adapun saat kejadian pelaku datang bersama temannya yang diduga merekam kejadian yang menjadi viral tersebut.

Kapolsek menuturkan, kejadian dipicu oleh kesalahpahaman melalui percakapan WhatsApp. Pelaku menuduh korban telah menyebarkan sebuah gambar. “Meski korban mengaku tidak melakukannya, pelaku tidak terima dan langsung melakukan pemukulan,” jelas Kapolsek.

Saat ini, kasus tersebut masih dalam penanganan, baik proses pemeriksaan terhadap korban maupun pelaku. “Karena mereka anak di bawah umur, kami tidak melakukan penahanan dan mereka tetap harus didampingi orang tua,” lanjutnya.

Kadin Dikbud Purworejo, Yudhie Agung Prihatno

Adapun korban telah dibawa ke dokter untuk menjalani pemeriksaan akibat luka lebam di bagian kiri wajah. Menurut Kapolsek, kondisinya kini stabil dan sudah kembali bersekolah.

“Proses tetap berjalan sesuai prosedur. Pemeriksaan terhadap korban, pelaku, dan saksi sudah kami lakukan, semuanya dengan pendampingan orang tua,” imbuhnya.

AKP Diyah menegaskan bahwa Polsek Grabag terus melakukan sosialisasi dan hmbauan ke sekolah-sekolah untuk mencegah terjadinya aksi perundungan maupun kekerasan antar pelajar.

Meski dalam kasus ini, kejadian berlangsung di luar jam sekolah dan pelaku bukan berasal dari wilayah Grabag.

Menanggapi kejadian tersebut, Kadindikbud Yudhie Agung Prihatno mengatakan keprihatinannya. “Bullying ini masalah serius yang harus kita perangi bersama. Ada tanggung jawab keluarga, lingkungan, sekolah, pemerintah, dan semua pihak. Harus dengan membentuk karakter anak menjadi baik yang dimulai sejak dini,” kata Yudhie melalui saluran pesan WhatsApp.

Ia pun menghimbau semua pihak, tidak hanya sekolah, bahwa anak-anak harus dibekali dengan memberikan pelajaran, pembiasaan, konsisten untuk melakukan dan terbiasa melakukan hal-hal baik sejak dini. Hal tersebut nantinya menjadi karakter sehingga di manapun, kapanpun, bagaimanapun tidak akan berbuat hal-hal yang negatif.

“Seperti kejadian ini yang terjadi di lingkungan di luar sekolah dan di luar jam sekolah, maka butuh peran kita semua,” tandas Yudhie. (Dia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *