PURWOREJO, Peringatan Lustrum XIV atau ulang tahun ke-70 SMAN 1 Purworejo yang menjadi salah satu agenda Hari Jadi ke-194 Kabupaten Purworejo dimeriahkan dengan pergelaran wayang kulit. Acara ini diinisiasi oleh alumni SMAN 1 yang tergabung dalam Muda Ganesha (MG), khususnya MG 82 pada Jum’at (14/2/2025) di halaman Setda Purworejo dan terbuka untuk umum.
Sebelum pementasan wayang kulit, acara diawali dengan seminar budaya bertajuk “Merawat Wayang, Melestarikan dan Merawat Peradaban.” Seminar bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya wayang sebagai bagian dari warisan bangsa.
Pergelaran wayang kulit ini menampilkan dalang Ki Muji Waluyo dan Ki Andreas (putra Ki Muji) dengan lakon Babat Alas Wana Marta. Cerita tersebut mengisahkan perjalanan hidup Pandawa yang sejak kecil menghadapi penderitaan, namun berkat ketekunan dan kerja keras, mereka akhirnya meraih kesuksesan.
Sebelum pertunjukan dimulai, dilakukan prosesi serah terima wayang dari Pj Sekretaris Daerah Purworejo, Achmad Kurniawan Kadir.kepada dalang. Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati terpilih, Dion Agashi Setiabudi dan anggota DPRD Purworejo Frans Sumarhaji.
Sebagai bentuk apresiasi kepada para penonton, panitia menyediakan doorprize menarik, termasuk sepeda, tablet, kompor gas, kipas angin, serta puluhan hadiah hiburan lainnya. Hal ini semakin menambah antusiasme masyarakat dalam menikmati kesenian tradisional.
Anggota DPR RI yang juga merupakan alumni MG, Sugeng Suparwoto, dalam sambutannya menyampaikan komitmen untuk terus berkontribusi dalam memikirkan masa depan Purworejo. Ia juga menyoroti bahwa alumni MG memiliki berbagai pengalaman beragam yang dapat menjadi aset bagi kemajuan daerah.
Lebih lanjut, Sugeng menilai lakon Babat Alas Wana Marta yang dipentaskan dalam acara ini memiliki relevansi dengan kondisi Purworejo. “Ada keprihatinan yang awalnya ketimplak- timplak menderita, tapi terus kerja keras maka akan meraih karaharjan di kemudian hari,” ungkapnya. (Ita)