Jalankan Program Kerja, Serat Kartini Purworejo Studi Tiru ke Dinsos PPPA Kebumen

KEBUMEN, Sebagai salah satu program kerja tahun 2025, Sekolah Perempuan Cerdas Masa Kini (Serat Kartini) Kabupaten Purworejo melakukan studi tiru ke Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPA) Kabupaten Kebumen. Sebanyak 17 anggota Serat Kartini berkesempatan mengikuti studi tiru pada Jumat (25/9/2005).

Dalam kegiatan ini, Serat Kartini didampingi Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPPPAPMD) Purworejo, Widyowati dan Kabid PPPPA, Heny Safaryuni. Rombongan Serat Kartini yang diketuai oleh Titik Mintarsih ini diterima oleh Kabid PPPA Dinsos Kebumen, Sri Fatmawati.

Selain mengenalkan anggota Serat Kartini, Titik Mintarsih juga menyebutkan kegiatan yang dilakukan, termasuk tujuannya. Yakni pemberdayaan perempuan dan meningkatkan kapasitas diri yang juga mendukung program pemda.

Usai studi tiru dilanjutkan rekreasi ke obwis Jembangan

“Adapun tujuan kami ke Kebumen ini adalah untuk menimba ilmu dan bertukar pengalaman bersama,” ucap Titik.

Dalam kesempatan itu, anggota Serat Kartini banyak mendapatkan indormasi dan masukan. Termasuk dalam hal Perlindungan Perempuan dan Anak. Di Kebumen, setiap desa sudah terbentuk Kelompok Perlindungan Perempuan dan Anak tingkat Desa (KPPAD).

“Kegiatan KPPAD diantaranya melakukan sosialisasi kekerasan pada perempuan dan anak, termasuk juga parenting. Narasumbernya dari Dinsos PPPA dengan menggunakan anggaran desa berdasarkan Surat Edaran Bupati,” jelas Fatmawati.

Tak hanya itu. Di Kebumen juga sudah terbentuk Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) yang anggotanya terdiri atas beberapa klaster dengan kriteria perempuan single parent, mereka yang menjadi tulang punggung keluarga, suaminya merantau, dan juga termasuk yang mendapatkan izin dari suami.

Dua pegiat Pekka di Kabupaten Kebumen yakni Wenti dan Sulastri menjelaskan bahwa organisasi ini bertujuan untuk kesejahteraan anggota. “Prinsipnya perempuan harus mandiri, tidak tergantung orang lain,” ucap Wenti.

Adapun bantuan yang diberikan berupa ketrampilan yang bisa digunakan. Termasuk juga mengadakan kegiatan seperti arisan dan koperasi simpan pinjam.

Di Kebumen yang saat ini menginduk Banyumas, Pekka memiliki anggota sekitar 2.000 orang. Mereka mendapatkan pendampingan dan mengadakan kegiatan setiap bulan. Wenti menyampaikan, di Kebumen Pekka baru ada di Kecamatan Karanggayam dengan anggota 10 desa yang membentuk 13 kelompok.

Dengan mengikuti pendidikan selama tiga bulan, mereka mengadakan pertemuan seminggu tiga kali dan akan diwisuda serentak di tingkat nasional secara hybrid.

Bagi anggota Serat Kartini, informasi tersebut penting dan dapat menjadi acuan maupun referensi yang bermanfaat.

Usai melakukan studi tiru, rombongan melakukan kegiatan healing ke obwis Jembangan di Kutowinangun sekaligus perjalanan pulang. Rombongan juga menyempatkan diri untuk mampir ke Kapal Mendoan di Alun Alun Kebumen, sambil menikmati tempe mendoan yang menjadi makanan khas. (Dia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *