PURWOREJO, Hujan deras yang turun sepanjang hari pada Jum’at (28/3/2025) siang hingga malam hari, atau tiga hari menjelang Idul Fitri, memaksa puluhan warga Desa Bapangsari harus meninggalkan rumah mereka yang terendam banjir. Tercatat lebih dari 70 KK atau ratusan warga desa tersebut Mengungsi sejak Jum’at malam hingga saat ini, Sabtu (29/3/2025).
Petugas dari BPBD dan sejumlah relawan pun mengevakuasi warga dengan menggunakan perahu karet ke Madjid Al Mustaqim Bojong yang selama ini digunakan untuk lokasi pengungsian. Selain itu juga sebagian di Balai RW untuk warga dari Dusun Pucungan yang mengungsi.
“Evakuasi terakhir ada 70 KK yang rumahnya terendam banjir akibat limpasan parapet Sungai Bogowonto,” kata Plt Kepala Pelaksana (Ka Lak) BPBD Kabupaten Purworejo, Dede Yeni Iswantini, Sabtu (29/3/2025) saat dihubungi melalui saluran WhatsApp.
Warga korban banjir mengungsi di masjid
Dijelaskan, ada dua perahu karet yang dikerahkan untuk mengevakuasi warga hingga Sabtu pagi. “Untuk logistik sudah ditangani oleh tim dapur umum yang berada di Kecamatan Bayan. Mereka malah minta mentahannya saja karena mau masak sendiri,” imbuh Yeni.
Meski demikian, banjir mulai surut di Desa Bapangsari. Sementara itu, meskipun hujan sudah berhenti, namun debit air di Desa Wironatan Kecamatan Butuh masih mengkuatirkan. Hal itu karena secara geografis Wironatan posisi lebih rendah dari kalijali.
Di Desa Krandegan Kecamatan Bayan, air masuk ke ratusan rumah warga meski yang mengungsi hanya beberapa kepala keluarga. Seperti disampaikan Kepala Desa Dwinanto.
Hujan deras yang terjadi disertai angin kencang kemarin juga menyebabkan longsor di beberapa kecamatan, termasuk Kaligesing. Belasan laporan kejadian baik longsor maupun banjir masuk ke posko aduan kebencanaan Kabupaten Purworejo. Pihak terkait pun, termasuk PLN dan para relawan sudah langsung menangani laporan yang masuk.
“Tapi untuk Wironatan ini debitnya masih naik terus. Semoga mandali,” kata Dede. (Dia)
