PURWOREJO, Aturan dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) agar Paskibraka putri di tingkat nasional harus melepas jilbab saat upacara pengukuhan Paskibraka dan pengibaran bendera Merah Putih pada upacara kenegaraan menuai kritik. Banyak pihak yang menyayangkan aturan tersebut.
Salah satunya dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Purworejo Agus Widiyanto. Dihubungi Purworejo News pada Kamis (15/8), pihaknya menyayangkan aturan tersebut. Ia pun menegaskan bahwa anggota paskibra Purworejo tidak akan mengikuti aturan tersebut, baik pada acara pengukuhan yang dilakukan pada hari ini (Kamis) maupun sat pengibaran bendera merah putih tanggal 17 Agustus mendatang.
“Kita tetap, gak ada itu lepas jilbab. Bahaya itu, apalagi di Purworejo ini basis agamanya kuat,” tegas Agus. Dijelaskannya, di Purworejo ada 14 anggota paskibra putri, satu diantaranya memang tidak memakai jilbab sejak awal mengikuti pendaftaran. Sedangkan 13 diantaranya masih mengenakan jilbab sampai nanti pelaksanaan hari H.
“Kepada anak-anak, kami tidak menganjurkan, menyarankan, apalagi menyuruh untuk lepas jilbab, karena kita sudah paham itu hak masing-masing. Mudah-mudahan ada evaluasi dengan yang sudah dilakukan BPIB itu karena menjadi polemik,” jelas Agus.
Pihaknya pun menghimbau agar BPIB membuat kebijakan yang tidak menimbulkan polemik dan dapat berpotensi membuat hal yang kontroversial di masyarakat. “Ini sangat disayangkan,” pungkas Agus. (Dia)