PURWOREJO, Ada yang lain dengan suasana malam takbiran Idul Fitri tahun ini. Belasan komunitas yang melakukan takbir keliling tak lagi menggunakan atau membawa bedug untuk mengiringi takbir yang dilantunkan, melainkan seperangkat tata suara nan berisik atau yang dikenal dengan sebutan sound horeg. Adapun suara takbir digantikan dengan Electronic Dance Music (EDM) bernuansa lagu religi.
Maka tak heran jika pada Minggu (30/3/2025) malam, iringan musik jedag jedug itu cukup memekakkan telinga saat melintas. Mereka konvoi keliling kota, termasuk Alun-alun Purworejo yang dijaga ketat oleh aparat kepolisian dari Polres.
Konvoi takbir keliling pun cukup membuat jalan utama di kota Purworejo mengalami kemacetan. Sehingga terjadi pengalihan arus lalu lintas yang dilakukan oleh petugas dari Satlantas Polres Purworejo. Seputar Alun-alun Purworejo pun masih menjadi sentra keramaian pada malam takbiran seperti tahun lalu.
Dari pantauan Purworejo News, konvoi dengan menggunakan sound horeg juga dilakukan di pinggiran kota. Seperti di wilayah Kecamatan Gebang dan juga seputaran Bayan, tepatnya di Kelurahan Sucen yang mengadakan lomba takbiran keliling.
Meski demikian, suasana cukup kondusif karena para peserta konvoi relatif tidak melakukan tindakan anarkis. Tampaknya telah terjadi pergeseran budaya dari suara bedug menjadi sound horeg pada malam takbir.
Semoga kondisi ini tidak mengurangi esensi dari makna takbir keliling yang mengagungkan asma Allah sang pencipta alam semesta. (Dia)