PURWOREJO, Komisi II DPRD Kabupaten Purworejo mendorong adanya perbaikan serta optimalisasi sejumlah fasilitas transportasi publik di Kabupaten Purworejo. Adanya peningkatan sarana dan prasarana diharapkan mampu mendongkrak animo masyarakat untuk menggunakan moda trasportasi umum, khususnya angkutan kota (angkot) dan angkutan perdesaan.
Hal itu menjadi catatan Komisi II DPRD Purworejo, usai melakukan Pengawasan Dalam Daerah di sejumlah terminal pada Kamis (20/11/2025). Dengan menaiki angkot, Ketua Komisi II DPRD, Alipman Syafii, bersama seluruh anggota dan Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Purworejo, Lely Nur Hidayati, beserta jajarannya mengawali kunjungan di Terminal Tipe C Kongsi Purworejo.
Di sana, Komisi II mendapati adanya kerusakan jalan di sejumlah titik dan masalah sampah. Menurut Alipman, Dishub perlu bekerja sama dan berkolaborasi dengan perangkat daerah terkait untuk menangani dua persoalan tersebut.
“Kerusakan jalan dan bak sampah terbuka yang berbau ini mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan pengguna angkot. Apalagi saat musim hujan, jadi mendesak ditangani,” kata Alipman.
Selain itu, Komisi II juga menemukan adanya kios-kios liar yang didirikan oleh pedagang kaki lima (PKL). Keberadaan bangunan tanpa izin itu perlu segera ditertibkan. “Ada kios-kios yang dibangun PKL, itu harus ditertibkan. Supaya area terminal tetap tertata dan tidak mengganggu alur angkutan,” ungkapnya.

Berikutnya, rombongan juga melihat langsung keberadaan Terminal Bus Tipe A Purworejo dan Terminal Tipe B di Kutoarjo.
Mereka diterima oleh Pengawas Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Purworejo, Slamet Jiwantoro. Dari hasil pemantauan, para anggota dewan melihat terminal yang dibangun dengan anggaran besar dari pusat itu belum dimanfaatkan secara optimal.
Sekretaris Komisi II, Rudi Hartono, menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi langkah awal untuk menemukan solusi atas sepinya aktivitas di terminal tersebut. “Ada masukan bahwa terminal ini kurang ramai. Nah, kita masuk dan akan membedah apa saja agar ke depan terminal ini bisa berfungsi dengan baik,” ujar Rudi.
Ia menegaskan bahwa fasilitas terminal sebenarnya sudah sangat memadai, tetapi belum ditopang dengan aktivitas produktif dari masyarakat atau pelaku transportasi.
“Tempat ini sudah bagus dan menghabiskan biaya banyak sekali. Sejatinya harus dimanfaatkan semaksimal mungkin,” tegasnya.
Ia menilai perlunya terobosan agar terminal kembali hidup dan menjadi simpul mobilitas masyarakat. Salah satunya dengan menghadirkan kegiatan yang mampu menarik pengunjung.
“Ini jadi PR kita semua, bagaimana cara meramaikan lagi? Mungkin kita adakan spot wisata yang menopang terminal, atau perbanyak event-event agar masyarakat dari luar daerah datang ke Purworejo,” tambah Rudi.

Komisi II pun berkomitmen menggodok langkah-langkah strategis bersama pemangku kepentingan agar Terminal Tipe A kembali bermanfaat dan mampu menjalankan fungsinya sebagai pusat transportasi yang representatif.
“Ke depan terminal ini harus bisa hidup lagi. Kita pikirkan bareng-bareng,” tandasnya.
Catatan serupa juga ditemukan di Terminal Tipe B Kutoarjo. Komisi II menilai sarpras di terminal tersebut sudah memadai, tetapi belum teroptimalkan. Keberadaan aula dan ruang pertemuan terbuka di lantai 2 terminal potensial untuk dihidupkan. “Ini sangat representatif dan pontensial untuk dikembangkan. Dengan hidupnya terminal ini kita berharap animo masyarakat menggunakan transportasi umum ikut meningkat,” kata anggota Komisi II, Rujiyanto.
Rombongan juga mendatangi lokasi perlintasan sebidang kereta api di Desa Bayem Kecamatan Kutoarjo serta garasi bus PO Sumber Alam. Pada perlintasan sebidang, Komisi II menyoroti adanya keterbatasan sistem pemberitahuan kereta api. Saat ini, para petugas hanya dapat mengetahui kereta api yang akan melintas lewat jadwal manual. Mereka belum mendapatkan akses pemberitahuan otomatis lewat sistem seperti yang dimiliki PT KAI.
“Ke depan kalau bisa kita kerja sama dengan PT KAI agar petugas ini bisa mendapatkan akses pemberitahuan by sistem sehingga lebih akurat karena ini menyangkut keselamatan,” kata anggota Komisi II, Fidhy Kiawan.
Pada akhir kunjungan, para anggota dewan secara simbolis menempelkan stiker barcode berisi informasi destinasi wisata Purworejo di sejumlah bus yang terparkir di garasi PO Sumber Alam.
Kabid Angkutan, Terminal, dan Perparkiran Dinhub Purworejo, Jayadi, menyampaikan apresiasi atas perhatian Komisi II DPRD terhadap transportasi Publik. Sejumlah masukan telah diinventarisasi dan akan ditindaklanjuti.
“Semoga ke depan angkutan di Purworejo akan eksis lagi, seperti zaman dulu. Terkait prasarana, akan kita upayakan pengusulan dan pembenahan demi meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya. (Dia)

