Beranda ยป Berawal dari Bola Plastik, Pevoli Asal SMPN 30 Purworejo Ini Tembus Timnas Indonesia ke Level Asia

Berawal dari Bola Plastik, Pevoli Asal SMPN 30 Purworejo Ini Tembus Timnas Indonesia ke Level Asia

NGOMBOL, Para pecinta voli tanah air pasti mengenal nama Bayu Pamungkas, salah satu pemain timnas voli U-16 Indonesia yang bermain gemilang saat berjibaku melawan Malaysia pada Kejuaraan Voli Asia. Bersama Raka Dwi Prasetyo yang sama-sama berasal dari Purworejo, Bayu berhasil mencuri perhatian berkait perannya sebagai opposite spiker serta sukses mencetak service ace sebanyak 10 kali; sebuah prestasi luar biasa untuk pemain yang baru berlaga di level Asia.

Bayu, siswa kelas 9 SMPN 30 Purworejo ini, seperti tampak di layar televisi, memang kalem dan pemalu. Saat ditemui di sekolahnya pada Sabtu (31/5/2025), Bayu yang datang bersama ayahnya, Bandel Supriyadi ini masih tampak malu-malu saat diwawancarai.

Bayu yang dinobatkan sebagai Best Opposite Spiker pada Kejurnas Voli U-16 beberapa waktu lalu inipun menuturkan awal perkenalannya dengan olahraga voli. Ia bercerita, hobinya bermain voli dimulai sejak kelas 5 SD. “Waktu itu mainnya masih pakai bola plastik. Waktu SMP barulah main pakai bola sungguhan di sekolah lalu ikut klub (Patriot) setahun lalu,” tutur Bayu yang memiliki tinggi 180cm ini.

Hal itupun dibenarkan oleh Bandel yang menyebutkan bahwa bakat bermain voli Bayu sudah kelihatan sejak SD. Yakni saat bermain voli memakai bola plastik dan menggunakan net dari rafia yang dibuat Bandel di samping rumahnya, di Desa Kaliwungu Kidul, Kecamatan Ngombol. “Setiap sore dia latihan sama teman- temannya,” ungkap Bandel.

Bayu diapit ayah dan Kepala SMPN 30 Purworejo

LSetelah bermain voli di ekstrakurikuler sekolah dan ikut klub Patriot, bakat Bayu mulai terasah. Meski baru setahun bergabung di klub Patriot, Bayu langsung dipercaya ikut kejurnas dan berhasil membawa nama harum Purworejo. Bahkan iapun dinobatkan sebagai Best Opposite Player.

Tak hanya itu, Bayu pun berhasil masuk seleksi timnas dan berhasil membuktikan performanya di level Asia. Setelah berhasil mengalahkan Malaysia, Bayu bersama Timnas Voli U-16 akan kembali berlaga di babak final dengan bertemu tim dari Hongkong, Kazakhstan, dan Iran.

Tak berhenti sampai di situ. Cita-cita Bayu untuk menjadi pemain profesional seperti idolanya, Rivan Nurmulki, pevoli Indonesia yang sudah go internasional dan juga menjadi Opposite Spiker seperti dirinya saat ini, ingin diwujudkannya. Saat seminggu waktu liburan sebelum ke Bogor untuk kembali berlatih, Bayu menyempatkan diri mendaftar ke Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLOP) Semarang.

Dengan prestasi serta kepiawaiannya menjadi seorang pevoli andal, bukan hal yang sulit bagi Bayu untuk diterima di PPLOP yang akan membukakan peluang sebagai atlet profesional. Bayu yang tidak menyangka dirinya bisa masuk timnas inipun optimistis bisa menghadapi lawan nantinya.

Atas pencapaiannya, bungsu dari tiga bersaudara yang lahir pada tanggal 17 Juni 2010 ini mengucapkan terima kasih kepada orang tua, guru, dan teman-teman atas doa dan dukungan selama ini. Ucapan terima kasih kepada sekolah dan pelatih juga disampaikan Bandel yang merupakan perangkat Kecamatan Ngombol ini. Ia menganggap kesuksesan anaknya juga berkat dukungan sekolah serta pelatih.

Adapun Kepala SMPN 18, Amir menyatakan rasa bangga atas prestasi yang berhasil diraih Bayu. Selain mendoakan agar Bayu dan timnas dapat kembali meraih kesuksesan menghadapi kawan berikutnya, mewakili sekolah, Amir juga mendoakan agar Bayu dapat meraih cita-citanya.

“Apabila terwujud nantinya bisa membawa harum nama sekolah dan juga Purworejo. Semoga prestasi Bayu juga dapat menginspirasi teman-teman lainnya di sekolah ini,” ucap Amir. (Dia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *