PURWOREJO, Dalam rangka persiapan menyambut Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Polres Purworejo menggelar Apel Pergeseran Pasukan (Serpas) untuk Pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Alun-alun Purworejo pada hari Senin (12/2) sore.
Tercatat sebanyak 483 personel Polres Purworejo disiapkan untuk menjaga jalannya Pemilu 2024, ditambah dengan BKO TNI dari Batalyon 403 Yogyakarta sebanyak 112 personel sebagai wujud sinergitas TNI-POLRI. Mereka membawa perlengkapan berupa barang pribadi seperti jas hujan, perlengkapan mandi, senter, alat keamanan, dan obat-obatan atau vitamin.
Kapolres Purworejo AKBP Eko Sunaryo, Bupati Purworejo Yuli Hastuti, serta Dandim 0708 Purworejo Letkol Inf Yohanes Heru Wibowo melaksanakan pengecekan pasukan yang terdiri atas unsur TNI, Polri, dan Linmas pada awal apel. Menurut penjelasan Kapolres, kegiatan pengamanan TPS telah dikoordinasikan dengan pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Kapolres menekankan pentingnya mengawal kelengkapan material logistik tersebut dan berkoordinasi dengan KPU untuk memastikan sesuai dengan jumlah yang ditentukan sebelum diangkut ke TPS. Tugas aparat keamanan, termasuk Linmas, kata kapolres, adalah mengamankan material logistik dan mengawasinya sepanjang kegiatan Pemilu.
Selain itu, Kapolres juga memberikan informasi mengenai estimasi waktu untuk setiap pemilih di TPS, yaitu minimal dua hingga lima menit. Dengan jumlah TPS sebanyak 2.995 di wilayah Purworejo, dan adanya Pemilu legislatif dan presiden yang berlangsung bersamaan, diperkirakan kegiatan dapat berlangsung hingga menjelang sore.
Adapun bupati menyampaikan bahwa untuk menciptakan kondusifitas keamanan, ketentraman, dan ketertiban di Kabupaten Purworejo selama pemilu harus dipastikan tidak ada pegerakan massa dan alat peraga kampanye (APK) yang terpasang.
“Tugas ini berat, saya minta saudara-saudara sekalian benar-benar menjaga kesehatan. Persiapkan fisik dan mental dengan baik, serta komitmen moral dan disiplin kerja yang tinggi. Pastikan bahwa setiap warga negara dapat menggunakan hak pilihnya tanpa rasa takut atau intimidasi dari pihak manapun,” tandas bupati. (Dia)