PURWOREJO, Anggota DPR RI Dapil Jawa Tengah VI dari Partai Demoktat, Bramantyo Suwondo Mudiantoro, M.IR melakukan sosialisasi Penerima Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) di Rumah Makan Satria Bogowonto, pada Jumat (6/10) sore. Sosialisasi diikuti 80 penerima KIP-K dari berbagai perguruan tinggi, terutama mahasiswa UMP.
Sosialisasi dihadiri oleh Ketua DPC Partai Demokrat Yophi Prabowo dan Caleg DPRD Dapil 1 Purworejo Esrti Utami Setyawati serta para orang tua wali penerima beasiswa.
Saat mengenalkan diri di hadapan penerima KIP-K, Bramantyo yang lahir tahun 1993 itu mengatakan, dirinya dilantik menjadi anggota DPR RI usia 26 tahun. Saat datang ke Magelang pun sebenarnya ia bercita-cita masuk Akmil, tapi malah jadi Caleg.
Selain bercerita tentang pengalamannya, Bram juga berpesan kepada para mahasiswa agar menggunakan waktu semaksimal mungkin. Dirinya juga mengajak para mahasiswa untuk konsisten dan fokus dalam mengerjakan apapun.
Terkait KIP-K, Bram menjelaskan bahwa produk tersebut merupakan program yang digulirkan sejak jaman presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tujuannya untuk meningkatkan kualitas SDM dengan harapan dapat memberikan kontribusi kepada negara. “Kecil besarnya kiprah kita untuk lingkungan akan dapat memberikan berkontribusi kepada negara,” tegasnya.
Bram pun mengajak para penerima KIP-K agar semangat belajar serta memulainya dengan langkah kecil dulu. Disebutkannya bahwa di Purworejo ada 132 penerima KIP-K per tahun.
Dalam kesempatan tersebut caleg DPRD Dapil 1 Esrti Utami Setyawati mengajak para penerima KIP-K untuk mengenal lebih jauh dengan Yophi Prabowo dan Bramantyo Suwondo. Keduanya merupakan pejuang para mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa kuliah bagi para mahasiswa dari Kabupaten Purworejo.
Ketua Perempuan Demokrat RI (PDRI) Kabupaten Purworejo itu juga berpesan agar penerima KIP-K untuk dapat kembali meraih beasiswa yang telah diperoleh dengan cara mempertahankan IPK 3,0. Juga penghasilan orang tua tidak lebih dari Rp 4 juta. Estri juga nengajak mahasiswa agar memanfaatkan beasiswa KIP-K sebaik mungkin.
Sementara itu Ketua DPC Partai Demokrat Yophi Prabowo menjelaskan, saat ini dirinya tengah menjalankan reses. “Reses dilakukan untuk menyerap aspirasi warga masyarakat Purworejo sebagai modal bekerja di dewan,” jelas Yophi.
Dirinya berharap supaya para mahasiswa nantinya bisa memberi kontribusi bagi Purworejo, yakni bisa bermanfaat bagi keluarga, lingkungan, dan masyarakat.
Yophi mengemukakan bahwa penerima KIP-K merupakan generasi penerus “Saya, Mas Bram dan Bu Estri udah tua. Nanti adik-adik yang mengganti dan meneruskan. Jaga pergaulan, jangan melenceng ke hal yang negatif. Berkomitmenlah bisa berkontribusi di lingkungan meskipun kecil,” pesannya.
Ia mencontohkan, misalnya ada yang membutuhkan bantuan KIP-K, disampaikan saja, pasti akan sangat membantu bagi mereka. Sama dengan Mas Bram, Yophi juga berpesan agar para penerima KIP-K dapat memanfaatkan waktu. “Syukur ada yang mau maju jadi anggota DPRD seperti saya yang sudah jadi anggota DPRD 4 periode dari tahun 2004,” ujar Yophi.
Para penerima KIP-K tersebut juga akan diajak berorganisasi supaya bisa ikut kegiatan sosial untuk berbuat kebaikan. Disebutkannya, banyak program seperti pelatihan perbengkelan, teknisi HP, tata rias kecantikan, dan tata boga.
Salah satu penerima KIP-K, Alma (19) mahasiswi semester 3 prodi Bahasa Indonesia FKIP mengatakan, selain gratis kuliah, Alma mendapatkan uang saku sebesar Rp 800 ribu per bulan. Uang itu digunakan untuk “ngojek” setiap berangkat kuliah karena dirinya tidak memiliki motor. Juga untuk buat beli buku kuliah. “Pokonya dipakai buat menunjang kegiatan kuliah, termasuk beli paket internet untuk kuliah daring,” ucap Alma. (Nas)