BRUNO, Meski telah berubah status menjadi rumah sakit umum, namun komitmen RSU Kasih Ibu (KI) sebagai rumah sakit sayang ibu hamil dan melahirkan serta perawatan pada anak, tetap melekat. Maka tak salah bila Koramil Bruno menggandeng RSU KI dalam gelaran bakti sosial (baksos) yang diadakan Sabtu (16/11) di sana.
Baksos yang diadakan berupa pemeriksaan USG gratis bagi ibu hamil. Bekerjasama dengan Klinik Griya Saras Bruno, baksos tersebut mendatangkan langsung dokter spesialis kandungan andal dari RSU KI yakni dr Unggul Prabowo, Sp.OG.
Pemerikasaan USG gratis yang digelar di Kantor Koramil Bruno itu diikuti oleh 78 pasien yang datang. Tak hanya ibu hamil, mereka yang datang ada juga ibu yang ingin program hamil dan juga menyampaikan keluhan tentang kandungan mereka.
Bagi warga Bruno yang jauh dari pusat kota Purworejo, layanan USG gratis seperti ini sangat dinanti. Mereka pun antusias dan rela antre untuk mendapatkan pelayanan cuma cuma tersebut. Disamping menerjunkan tim dari RSU KI, pemeriksaan USG ini juga dibantu oleh Dokter Klinik Griya Saras, dr. Teguh Pambudi, MARS beserta empat tenaga kesehatan dari klinik tersebut.
Selain ibu hamil, baksos yang diadakan dalam rangka HUT ke-79 TNI ini juga diisi dengan penyuluhan kesehatan untuk warga sekitar yang disampaikan oleh Direktur RSU KI, dr. Dendi Artstetrianto. Materi yang disampaikan terkait komitmen pemda menurunkan angka kematian ibu dan bayi, mencegah anemia pada ibu hamil, sert stunting.
“Ini adalah amanah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, dr Sudarmi kepada kami untuk menyampaikannya kepada masyarakat,” kata dr Dendi. Acara yang diadakan mulai pagi hari itupun selesai pada sore hari.
Usai melakukan pemeriksaan, dr Unggul memberikan penjelasan. “Baksos ini diadakan dalam rangka mendukung program pemerintah yaitu menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta stunting. Masyarakat antusias karena memang pemeriksaan USG ini jarang dilakukan,” ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat diperlukan. Karena pada prinsipnya mengutamakan aspek kesehatan masyarakat, khususnya daerah yang secara teknis sulit dijangkau baik oleh petugas medis maupun masyarakat sulit menjangkau fasilitas kesehatan yang ada di kota.
“Kami berharap pemeriksaan USG seperti ini ke depannya tidak hanya insidentil tapi juga bisa diadakan acara rutin dengan banyak menggandeng provider kesehatan lokal serta dari unsur lainnya. Sehingga tujuan yang diharapkan yakni meningkatkan kesehatan masyarakat atau menekan angka kematian ibu bersalin dapat tercapai,” tandasnya. (Dia)