PURWOREJO, Syadza Bella Zerlinda Jagadita, siswi kelas VI SFN Purworejo membawa prestasi gemilang saat lolos audisi beasiswa PB Djarum. Sebelum akhirnya lolos bersama 10 pebulutangkis lainnya, Bella harus bersaing dengan 1.996 atlet bulutangkis junior se-Indonesia. Ini merupakan yang pertama kali Purworejo berhasil meloloskan atlet kelompok umur 11 tahun di audiensi bergengsi nasional. Atas prestasinya tersebut Bella pun kini harus fokus menjadi atlet dan mengikuti pelatnas di markas PB Djarum, Kudus.
Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Wahyu Iskandar dan Nitta Indriansari ini menuturkan proses seleksi yang diikutinya. “Audisi dimulai tanggal 9 sampai 14 September di lokasi PB Djarum Kudus. Audisi awal lolos 46 putra putri, kemudian karantina selama satu bulan, dibagi dua eleminasi,” tutur Bella saat ditemui pada Selasa (15/10).
Pada dua minggu pertama, lanjutnya, yang lolos tinggal 25 atlet, yakni 14 putra dan 12 putri termasuk Bella. Lalu 25 orang itu mengikuti karantina lanjutan memasuki tahapan eleminasi kedua. “Pengumuman terakhir pada tanggal 12 Oktober, yang resmi diterima PB Djarum tinggal 11 atlet, yakni lima putri dan enam putra,” lanjut Bella dengan nada kalem.
Bella menyebutkan, selain Purworejo, lima atlet putri yang berhasil lolos audisi tersebut berasal dari Salatiga, Pati, Surabaya, dan Bali. “Yang dari Pati dan Bali duduk di bangku SMP. Surabaya kelas 4 dan Salatiga kelas 5,” imbuh atlet PB Abimanyu Purworejo itu.
Dengan terpilihnya Bella menjadi atlet Pelatnas PB Djarum, mau tidak mau ia harus pindah sekolah. Saat ditanya hal tersebut, Bella yang tinggal bersama keluarganya di Aspol Vanlar RT 01 RW 1 Kelurahan Pangenjurutengah ini menjawab tidak masalah.
Saat ditemui di sekolahnya pun,Bella baru selesai mengikuti UTS karena ia meninggalkan jam sekolah cukup banyak. Setelah ini, yakni tanggal 20 Oktober ia harus sudah berada Kudus untuk mengikuti serangkaian pelatnas yang harus dijalaninya.
Dengan lolosnya Bella ke seleksi Djarum, maka keikutsertaannya sebagai wakil Purworejo di ajang Popda, OS2N, maupun Kejurkab ke tingkat provinsi tidak dapat dilanjutkan. Sefianyay ulan November ini Bella akan mengikuti Popda provinsi cabor bulutangkis.
Ayah Bella, Wahyu, menuturkan, keikutsertaan putrinya di cabor bulutangkis diawali saat pandemi Covid -19. Waktu itu Bella masih kelas 1 menjelang kenaikan kelas 2. “Waktu ktu hanya untuk mengisi waktu luang saja karena kalau di rumah cuma ngegim. Jadi asaya ikutkan ke klub PB Abimanyu yang latihannya di GSH,” tutur Wahyu.
Atas prestasi yang difaih Bella,ia merasa senang dan bangga, meskipun sedih karena harus berpisah dengan Bella yang akan mengikuti pelatihan di Kudus.
Kepala SDN Purworejo, Sugiyarti pun menyampaikan hal serupa. Ia menyebutkan, pihak sekolah bangga dengan prestasi yang ditorehkan Bella. “Pada prinsipnya kami bangga apalagi itu bisa sampai ke masa depannya atau jenjang karir. Kami juga mendukung terkait ijin karena kan waktu ikut audisi lumayan lama,” ucapnya.
Terkait jenjang studi yang harus ditempuh Bella di Kudus nanti, Sugiyarti menyarankan agar kedua orang tuanya mencari sekolah dahulu, barulah setelah itu pihaknya melepas sehingga NIS Bella bisa aktif. (Dia)