Beranda » Perenang Asal Purworejo Raih 3 Emas, 1 Perak, dan 1 Perunggu di Ajang Thailand Sport School Games

Perenang Asal Purworejo Raih 3 Emas, 1 Perak, dan 1 Perunggu di Ajang Thailand Sport School Games

PURWOREJO, Kabar membanggakan kembali datang dari Muhammad Arkan Baihaqi. Perenang asal Purworejo ini berhasil menyumbang tiga emas, satu perak, dan satu perunggu dalam event Thailand Sport School Games. Kejuaraan antar pelajar negara anggota ASEAN yang dihelat di Provinsi Trang itu diselenggarakan selama 10 hari yakni tanggal 20-29 Juli.

Humas Akuatik Indonesia Purworejo, M. Zuhdi pada Jumat (2/8) menyampaikan, tiga medali emas yang diperoleh Arkan berasal dari nomor 100M Gaya Dada, 200M Gaya Dada, dan 100M Gaya Kupu-kupu. Adapun masing-masing medali perak dan perunggu diperoleh Arkan dari nomor 200M Gaya Kupu-kupu serta 200M Gaya Ganti Perorangan.

“Multi event ini memperlombakan 21 cabor yang diikuti perwakilan pelajar dari semua negara ASEAN. Indonesia mengirimkan tiga perenang termasuk Arkan dengan total medali enam emas, dua perak, dan dua perunggu,” jelas Zuhdi kepada Purworejo News.

Arkan bersama atlet lain dari negara ASEAN

Disebutkan, kompetisi multi event antar sekolah Khusus Olahraga (SKO) se-ASEAN ini bertajuk 25th Thailand Sports School Games Competition. Arkan yang di Purworejo merupakan anggota Klub Renang BSC, saat ini tercatat sebagai siswa kelas 12 SMA SKO Ragunan Jakarta. Arkan yang merupakan alumni SDIT Salsabila Purworejo ini sebelumnya juga menempuh pendidikan di SMP SKO Ragunan.

Sebelumnya, Arkan dinobatkan sebagai Best Swimmer dengan meraih enam emas dan dua perak pada Kejurnas Walikota Bandarlampung Cup yang berlangsung tanggal 21 hingga 23 Juni lalu.

Zuhdi berharap, dengan semakin besarnya animo masyarakat di dunia renang, diharapkan adanya perenang yang bertahan di masa Golden Age, yakni antara usia 19 hingga 24 tahun.

“Saat ini baru sebatas bertahan sampai usia pelajar. Kemudian mereka sudah memikirkan cari kerja atau kuliah. Berikutnya mereka pun tidak punya waktu untuk latihan yang lebih intensif lagi. Padahal persaingan di level Porprov atau PON adalah Kelompok Senior,” keluh Zuhdi. (Dia)

Loading