PURWOREJO, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Hasto Wardoyo menghadiri acara Sinergi dan Kolaborasi Tenaga Lini Lapangan Program Bangga Kencana serta Percepatan Penurunan Stunting di Pendopo Rumah Dinas Bupati Purworejo, Jum’at (21/6). Dalam kesempatan tersebut Kepala BKKBN menyatakan optimistis bahwa Kabupaten Purworejo dapat menurunkan angka stunting dibawah 20 %. Namun ia minta agar 1.500 tim pendamping keluarga (TPK) yang ada untuk terus meningkatkan kinerjanya.
“Kader, tim pendamping keluarga, PKK, bidan, bukan segala-segalanya. Tapi tanpa mereka, pemerintah tidak ada apa-apanya,” ungkapnya. Lebih lanjut dipaparkan bahwa sekarang ini memang era bonus demografi, yang membuat tekanan tersendiri. Maka kita yang harus merubah sikap. “Karena yang namanya era bonus demografi itu, SDM-nya harus unggul, stuntingnya harus rendah, ” tegasnya.
Kepala BKKBN dan bupati menyerahkan santunan secara simbolis untuk 10 penerima manfaat. Dalam sambutannya bupati mengatakan bahwa berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia (SKI), angka stunting di Kabupaten Purworejo masih cukup tinggi yakni 20,6% di tahun 2023. Meski demikian angka tersebut sudah mengalami penurunan 0,7% dari tahun 2022 sebesar 21,3 persen. Untuk itu, Bupati minta jajarannya harus bekerja lebih keras dan lebih cerdas dalam menanganinya.
“Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi yang berdampak pada masa depan anak-anak kita dan bangsa ini. Oleh karena itu sinergi dan kolaborasi harus terus ditingkatkan,” tandas Bupati. (Ita)