LOANO, Selama tiga hari yakni Kamis hingga Sabtu (6-8/6), sebanyak 251 siswa kelas 10 SMAN 5 Purworejo mengikuti acara Perkemahan Akhir Tahun. Selama tiga hari, semua peserta putus hubungan dengan handphone (HP) yang dikumpulkan panitia mulai awal hingga akhir kegiatan. Meski begitu mereka tetap tampak bahagia karena bisa memaksimalkan waktu bercengkerama dan bersosialisasi dengan teman-teman selama perkemahan berlangsung.
Seperti disampaikan Kepala SMAN 5 Setya Mulyaningsih melalui Waka Kesiswaan Harjito. Kepada Purworejo News, Harjito didampingi Kepala TU Heru Purwanto menjelaskan, acara perkemahan tersebut merupakan kegiatan yang mengacu pada Kurikulum Merdeka, bisa dijadwalkan di awal atau akhir semester.
Tak hanya sekedar perkemahan akhir tahun, acara itu juga dirangkai dengan pelantikan pramuka Penegak Bantara dan juga Dewan Ambalan. Peserta kelas 10 yang berasal dari tujuh kelas, dibagi menjadi 28 sangga. Meliputi 14 sangga putra dan 14 sangga putri.
“Kalau lomba-lombanya, yang sekarang kan berbeda ya. Semua kegiatan, termasuk lomba-lombanya yang menyenangkan. Ini berupa lomba pidato, pranatacara atau MC berbahasa Jawa, puisi, musikalisasi puisi, dan lomba pentas seni saat malam api unggun pada Jumat malam,” jelas Harjito.
Kegiatan lainnya, imbuh Harjito, yakni materi religi pada malam Jumat yang diadakan di gedung indoor sekolah. Kemudian jalan sehat sejauh 5 Km dari sekolah sampai Desa Jetis Loano pada Jumat pagi. Lalu malam Sabtu dilanjutkan dengan api unggun sekaligus lomba pensi.
Meski udara relatif dingin, tapi hal itu tidak menghalangi siswa untuk semangat mengikuti acara. Bahkan meskipun tidak membawa HP pun, para siswa tetap gembira. “Memang selama tiga hari siswa tidak boleh bawa HP supaya mereka benar-benar fokus pada kegiatan ini dan bisa bersosialisasi dengan teman-temannya,” imbuh Harjito.
Pihaknya bersyukur seluruh rangkaian acara bisa berjalan dengan lancar dan semua siswa kembali dengan sehat. Saat upacara penutupan dilakukan penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba antar sangga.
Hadiahnya berupa hampers, terbuat dari aneka jajanan yang dirangkai khusus. Menurut Harjito, makanan kecil tersebut dikumpulkan oleh seluruh peserta dan dirangkai khusus oleh panitia. Selain dibantu oleh Dewan Ambalan kelas 11, kegiatan perkemahan juga didampingi oleh empat guru di masing- masing hari. Termasuk kepala sekolah yang juga turut hadir dalam acara api unggun.
Harjito berharap, kegiatan perkemahan yang dilakukan oleh SMAN 5 dapat bermanfaat. Yakni dalam membentuk karakter siswa yang berbudi luhur, suka bergotong royong dalam menyelesaikan masalah bersama, kreatif, serta mandiri dalam mengurus diri sendiri.
“Kami berharap agar Pramuka tetap menjadi kegiatan wajib bagi anak-anak, bukan ekstra kurikuler atau kegiatan pilihan. Karena manfaat dari kegiatan Pramuka ini sangat banyak, terutama untuk melatih gotong royong, kemandirian, dan kreativitas siswa,” tegasnya.
Harjito juga menyatakan bahwa siswa SMAN 5 juga mampu berprestasi di kegiatan Kepramukaan dengan mengikuti Raimuna Nasional di Cibubur tahun 2023 lalu dan juga di Palembang. “Jadi banyaklah manfaat dari kegiatan Pramuka,” tandasnya. (Dia)