LOANO, Sebanyak 59 siswa kelas 4 SDN Purworejo melakukan kunjungan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema gaya hidup berkelanjutan. Kunjungan dilakukan ke Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R) di Desa Trirejo Kecamatan Loano pada Senin (30/10).
Ke-59 siswa tersebut dibagi menjadi dua kelompok. Yakni kelas A dan B masing-masing 29 dan 30 siswa. Mereka datang dengan dua kelompok didampingi wali kelas masing-masing serta Kepala SDN Purworejo, Sugiyarti.
Sesampainya di lokasi, mereka diberi penjelasan tentang pemilahan, pengelolaan, dan pemanfaatan sampah oleh petugas TPS 3R Trirejo, Iwan Cahyono dan kawan-kawan. Agar efektif, anak-anak mengikuti dua sesi di tempat berbeda.
Mereka tampak antusias mendengarkan penjelasan yang disampaikan. Dengan membawa lembar kerja, mereka menanyakan beberapa hal, diantaranya cara mengolah sampah dan pemanfaatan limbah.
Dari penjelasan yang disampaikan, Iwan menyampaikan bahwa salah satu manfaat limbah plastik dari botol bekas bisa diolah menjadi bahan nilon kaos jersey yang dipakai oleh para pemain sepak bola.
Dijelaskan bahwa botol bekas yang telah dipress menggunakan mesin khusus itu dikirim secara berkala ke pabrik di Cirebon dengan volume mencapai lima hingga tujuh ton. Di pabrik itulah botol plastik press tersebut diolah menjadi bahan nilon untuk kaos jersey.
Ditemui di lokasi, Kepala SDN Purworejo, Sugiyarti mengatakan, selama ini siswa hanya diberi pengertian untuk membuang dan memilah sampah. “Makanya diajak ke sini supaya anak-anak paham, setelah dipilah, sampah dijadikan apa to? Kebetulan juga SD Purworejo menjadi sekolah adiwiyata tingkat provinsi yang tahun depan maju ke tingkat nasional,” jelasnya.
Sugiyarti menambahkan, banyak hal terkait pengolahan sampah yang juga mencakup kebersihan di sekolah. Hal tersebut supaya anak-anak bisa langsung paham, tidak hanya sekedar teori.
Kunjungan pun dilakukan secara bertahap, dimulai dari kelas 4 dahulu. Hal tersebut sesuai dengan P5 yang pembelajarannya tentang pengolahan sampah. Sugiyarti menegaskan bahwa sebelumnya sudah ada kerjasama dengan Bank Sampah Trirejo, yakni sejak SD Purworejo menjadi adiwiyata tingkat kabupaten. “Sekarang dikuatkan kembali,” imbuhnya.
Sugiyarti berharap, setelah kunjungan ke TPS anak-anak bisa membuang sampah pada tempatnya dsn memilahnya mana yang organik, kaca, atau plastik. “Walaupun sudah sering sosialisasi tapi kalau tidak dipraktekkan nanti anak-anak akan bisa lupa,” pungkasnya. (Dia)