PURWOREJO, Setelah melakukan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), siswa SMK Bhakti Putra Bangsa (Bharasa) Purworejo mengadakan Gelar Karya. Bertema Bhineka Tunggal Ika dengan topik rumah dan pakaian adat, para siswa menggelar karya P5 selama dua hari yakni Senin dan Selasa (9-10/10).
Berbagai rumah adat Lampung, Badui, Betawi, Kalimantan, dan lainnya, ditampilkan siswa dari berbagai bahan seperti stik es krim serta karton. Pakaian adat dari Minangkabau, Kalimantan, dan Sulawesi pun dipakai siswa dari berbagai kelas.
Gelar karya yang diadakan di lantai 3 SMK Bharasa Jalan Soekarno Hatta ringroad selatan itu berlangsung meriah. Kepada Purworejo News, ketua panitia FX Onny Suprantrio menjelaskan, gelar karya rumah dan pakaian adat provinsi di Indonesia dilakukan setelah para siswa mengerjakan proyek selama tiga minggu sebelumnya.
“Gelar karya dilakukan untuk semua siswa kelas 10 hingga 12. Kelas 10 menampilkan baju adat dan tarian, sedangkan kelas 11 dan 12 berupa gelar karya rumah adat dan makanan khas daerah,” kata Onny yang saat acara mengenakan pakaian adat Kalimantan Timur.
Dalam kegiatan itu digelar pula fashion show oleh para guru dan siswa yang mengenakan pakaian adat. Juga gelar karya tari daerah oleh siswa kelas 10. Onny menambahkan, setiap kelas dibagi dua kelompok. Adapun jenis rumah dan pakaian adat yang dikenakan berdasarkan hasil undian.
Selain kebihinekaan global yang digelar hari ini, SMK Bharasa juga menggelar kegiatan “Kebekerjaaan” pada Selasa, yang menampilkan karya siswa secara spesifik. Seperti lilin terapi dan produk krim wajah yang dibuat oleh kompetisi keahlian (komli) Farmasi.
Produk lainnya berupa kumpulan buku serta curriculum vitae yang dibuat dengan desain canva. Juga lukisan bertema alur kehidupan dan kaligrafi hasil karya siswa yang dipamerkan.
Onny menegaskan, gelar karya P5 bertujuan untuk mengajak siswa mengenal budaya masing-masing provinsi. Selain juga ada siswa kreatif membuat karya yang berkaitan dengan kekhasan masing-masing provinsi, serta menumbuhkan sikap kebihinekaan dan toleransi.
Kepala SMK Bharasa Rahman Sudrajat yang dihubungi terpisah menyatakan harapannya terkait pelaksanaan gelar karya P5. “Harapannya agar siswa bisa lebih toleran terhadap perbedaan yang ada di Indonesia,” ucap Rahman.
Disebutkannya bahwa SMK Bharasa saat ini memiliki 204 siswa dari kelas 10 hingga 12 dengan dua komli. Yakni Keperawatan dan Farmasi. Rahman pun mengapresiasi aneka hasil karya yang dibuat oleh siswanya, termasuk lukisan yang dipamerkan. (Dia)