PURWOREJO, Menjelang akhir tahun anggaran 2025, tepatnya hingga akhir Oktober, progres capaian fisik pengerjaan proyek PUPR, targetnya 57,63%, sedangkan capaiannya di angka 68,42%. Artinya ada deviasi plus pengerjaan sebesar 10,79%. Hal itu terjadi karana adanya pekerjaan yang ditanya kontakstualdnengan pihak ketiga sehingga yang dibayar adalah yang benar-benar sesuai dengan syarat-syarat khusus.
Meski begitu, Kepala Dinas PUPR Purworejo, Suranto optimistis target dapat 100% dapat tercapai pada akhir tahun ini.
“Tinggal satu bulan ini harus dimanfaatkan optimal sekali oleh semua OPD, termasuk dinas PUPR. Kami optimistis akhir tahun bisa tercapai dan harus 100%,” ucap Suranto saat ditemui, Jumat (28/11/2025).
Capaian tersebut, lanjut Suranto, yakni ketika kondisi di lapangan mungkin secara fisik sudah terselesaikan. Namun demikian, karena beberapa hal yang harus dipenuhi, berkaitan dengan hasil uji tes laboratorium dan sebagainya. “Sehingga oleh teman-teman PPK waktu itu mungkin belum dianggap sebagai progres,” jelasnya.
Dengan adanya efisiensi anggaran termasuk di Dinas PUPR, nilai proyek infrastruktur termasuk cakupan garapan tahun ini mengalami penurunan dibandingkan waktu sebelumnya. Termasuk faktor pengerjaan yang baru dimulai setelah Idul Fitri.
Terkait nilai proyek, Suranto menyebutkan, untuk bidang infrastruktur bidang jalan senilai Rp49,6 miliar ini dengan panjang jalan 14,123 km. Kemudian untuk yang rehabilitasi jalan poros, pagu anggaran Rp2,1 miliar dengan panjang penanganannya 1,458 km.
Selain itu ada juga pembangunan dua jembatan, masing-masing senilai Rp3 miliar sepanjang 14 m dan 12 m yakni di Malangrejo Kecamatan Banyuurip dan di Tamansari, Butuh. “Jadi panjang pengerjaan jembatan total sepanjang 26 meter,” ucap Ranto.

Pekerjaan infrastruktur jalan ini, menurut Kadin PUPR, hampir merata ada di beberapa kecamatan. Meliputi Kecamatan Purworejo (Jalan Brigjen Katamso), Gebang (Sucen, Lugosobo), Pituruh (Wonosido), Ngombol (Jalan Diponegoro), Bagelen (Kalirejo Hargorojo), Purworejo-Gebang (Mranti Bulus ), Bener (Kalijambe -Cacaban lor), Kemiri (Kalimeneng, Tursino Dilem, Purbayan).
Selain itu ada juga pengerjaan jalan yang menggunakan dana provinsi yakni di Pituruh (Lembu Pituruh), Purwodadi (Jalan Diponegoro), Purworejo (Jalan Wilopo Doplang), dan Bruno (Brondong Watuduwur)
Tak hanya itu, Dinas PUPR juga membangun jalan poros desa yang fungsinya hampir sama dengan jalan kabupaten. Usulan ini muncul dari hasil musrenbang di masing-masing kecamatan. Seperti jalan poros Desa Plandi, Tlogorejo dan Kesugihan sepanjang 730 m di Kecamatan Purwodadi, Poros Desa Kaliwatu Kranggan Ngandong sepanjang 280 m di Kecamatan Butuh.
Berikutnya poros desa di Candingasinan Kecamatan Banyuurip sepanjang 233 m. Juga ruas jalan poros di Gowong Watuduwur yang sekarang sudah menjadi jalan kabupaten, karena fungsinya sehingga menjadi lebih lebar. Juga sebagai daerah penghubung yang padat.
Nilai anggaran hampir senilai Rp50 miliar tersebut digunakan untuk peningkatan berkala dan peningkatan jalan, serta rehabilitasi.
Selain itu pihak PUPR juga melakukan pemgaspalan jalan asrama BTN 412 berupa hibah barang dari pemkab senilai Rp350 juta untuk 406 m dengan lebar 2,5 m.
Rencananya semua proyek tersebut akan diresmikan bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Purworejo tahun 2026. “Kami juga ada tiga kegiatan Cipta Karya yakni rehabilitasi atau pembangunan kantor Kelurahan Cangkreplor, Kantor Kelurahan Katerban Kutoarjo, dan pembangunan mushala di kompleks DPRD,” tandasnya. (Dia)

