PURWOREJO, Bulying yang merupakan perilaku mengintimidasi, mengancam, atau menyerang seseorang secara fisik, verbal, atau emosional, bisa berawal dari hal sepele yang tidak disadari oleh pelaku terkait dengan efeknya.Bullying bisa berdampak serius pada kesehatan mental korban. Seperti misalnya candaan yang dilakukan oleh siswa dengan memanggil nama tua temannya. Juga memanggil temannya dengan bentuk fisik siswa, misalnya gendut, pesek, dan sebagainya.
“Kadang mereka tidak sadar kalau bercandaan yang berlebihan seperti itu dianggap lumrah, namun terrnyata termasuk tindakan bullying dan dapat berpengaruh terhadap psikologis temannya,” ucap Kepala M.Ts N 1 Purworejo, H.Wahyu Tri Wijayanto di sela acara sosialisasi anti bulying yang diadakan di masjid madrasah, Kamis (9/20/2025)
Wahyu menjelaskan, tema tersebut menarik dan perlu disampaikan kepada siswa agar mereka lebih berhati-hati dalam konteks bercanda atau bergurau, sehingga tidak berpotensi bullying. Selain itu, Wahyu berharap sosialisasi tersebut dapat semakin membentuk karakter siswa ke arah yang lebih baik.

Menurutnya, pendidikan karakter saat ini sangat diperlukan, bersamaan dengan pentingnya nilai akademik. “Hal yng harus kita lakukan saat ini adalah menanamkan dan meningkatkan karakter positif kepada mereka. Ini diperlukan untuk memberikan motivasi kepada mereka, tidak hanya satu dua kali,” jelas Wahyu.
Ia mengakui bahw karakter anak-anak sekarang sudah agak mulai mengalami penurunan. Untuk itu diperlukan motivasi kepada mereka secara kontinyu. Termasuk peran Madrasah dalam membentuk karakter siswa.
Seminar yang disampaikan oleh Yayasan Cahaya Bagi Bangsa, Semarang ini diikuti oleh siswa siswi kelas 8 sebanyak 320 orang. Mereka dengan tekun mengikuti penjelasan yang disampaikan oleh narasumber.
Didampingi Waka Kesiswaan dan guru BK, selama satu jam mereka mendapatkan motivasi dari narasumber agar menghindari hal-hal yang secara tidak sengaja dapat merusak pertemanan di lingkungan sekolah. (Dia)