PURWOREJO, Sebagai bentuk pengabdian kepada masyakarat, dokter spesialis kandungan Rumah Sakit Umum (RSU) Kasih Ibu Purworejo, dr. Unggul Prabowo, SpOG berbagi ilmu kepada para peserta Sekolah Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan (SPKHP) Serat Kartini.
SPKHP yang dilaunching Selasa (15/7/2025) itu dihadiri oleh Kepala DPPPAPMD, Laksana Sakti dan diikuti 40 peserta. Mereka berasal dari perwakilan Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Dharma Wanita Persatuan (DWP), dan anggota Serat Kartini.
Usai launching SPKHP yang dilanjutkan dengan talkshow, dr. Unggul membahas tentang kanker serviks, termasuk peran imunisasi untuk pencegahan.
Dalam paparannya, dokter spesialis kandungan ini menyebutkan fakta kanker serviks di Indonesia. Berdasarkan data, setiap jam, dua wanita Indonesia meninggal karena kanker serviks. Selain itu, Indonesia ternyata merupakan negara dengan kasus kanker serviks terbanyak di Asia Tenggara .
“Sebanyak 100 Kasus baru kanker serviks terjadi setiap hari. Data lainnya menyebutkan, 57 Wanita Indonesia meninggal setiap hari akibat kanker serviks,” jelas dr. Unggul. Ia juga menjelaskan penyebab terjadinya kanker serviks serta tingkatan atau stadium penyakit tersebut.
“Pada stadium dini, gejalanya tidak khas atau bahkan tidak bergejala. Pada stadium lanjut terjadi perdarahan setelah sanggama, keputihan atau keluar cairan encer dari vagina. Juga terjadi perdarahan setelah menopause,” jelasnya.
Adapun terkait prosentase kesembuhan, ia menyebut, stadium 1 mencapai 100%, stadium 2 hingga 68%, stadium 3 mencapai 48% dan stadium 4 atau lanjut, 14%.
Meski demikian, dr. Unggul menyebutkan bahwa serviks adalah salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dari semua jenis kanker. Asalkan diketahui pada stadium dini, sehingga deteksi awal merupakan hal yang sangat penting.
Pencegahannya, ungkap dr.Unggul, yakni dengan pengenalan faktor risiko dan imunisasi. Pencegahan dengan cara deteksi dini dan imunisasi. Salah satu deteksi dini, tandas dr. Unggul, yakni dengan melalui pap smear.
Ketua Serat Kartini, Titik Mintarsih menjelaskan bahwa talkshow seperti ini perlu dilakukan terutama bagi kaum wanita yang berisiko terkena kanker.
“Melalui talkshow ini diharapkan para peserta mendapatkan pencerahan tentang kanker serviks dan dapat melakukan deteksi dini agar bisa segera diketahui dan dilakukan upaya pencegahan. Dengan mengikuti talkshow seperti ini para peserta dapat lebih aware,” tandas Titik. (Dia)