BENER, Sehari pasca kecelakaan maut antara truk tronton dan angkot yang menewaskan 11 orang di Kalijambe, Kecamatan Bener, tim dari Mabes Polri dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) turun langsung ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan, Kamis (8/5/2025),
Tim dari Mabes Polri dipimpin oleh Kasubdit Lantas Kombes Ruben. Dalam peninjauan tersebut, tim Mabes tidak hanya mengamati kondisi lapangan, tetapi juga menggunakan teknologi pemindaian (scanner) untuk merekonstruksi kejadian secara lebih akurat. Kombes Ruben juga memastikan bahwa dokumen-dokumen penting terkait kejadian telah dikantongi untuk keperluan penyelidikan mendalam.
Turut hadir dalam peninjauan, perwakilan tim investigasi KNKT, Dessy Setiawati, yang menyatakan bahwa investigasi ini menjadi perhatian serius mengingat kecelakaan serupa telah berulang di lokasi yang sama dan memicu perhatian publik.
“KNKT melakukan penelitian ke lokasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan agar tidak terjadi kejadian yang sama. Karena korban lebih dari delapan orang, kejadian berulang, dan viral, kami pun turun langsung,” ujar Dessy.

Salah satu warga Kalijambe yang tinggal di dekat rumah korban, Eri, mengaku prihatin atas peristiwa ini. Ia menegaskan bahwa lokasi tersebut memang dikenal rawan kecelakaan dan meminta pemerintah, baik kabupaten maupun provinsi, untuk segera mengambil langkah.
Setelah proses olah TKP selesai, rombongan Mabes Polri bergeser ke Rumah Sakit Islam (RSI) Purworejo untuk menjenguk para korban selamat yang sedang menjalani perawatan. Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, turut hadir dalam kesempatan tersebut.
“Saya menengok korban kecelakaan kemarin pagi. Tiga orang dari Magelang, satu dari Kalijambe, Bener. Saya akan musyawarah dengan Sekda dan jajaran, karena yang terdampak bukan rumah tinggal, tetapi tempat usaha,” ujar Yuli. Ia memastikan bahwa kondisi para korban sudah stabil dan sadar. Mereka yang dirawat di RSI adalah tiga guru SD Islam di Mendut, Magelang, serta satu warga Kalijambe yang tempat usahanya rusak berat akibat tabrakan.
Bupati menegaskan bahwa seluruh biaya pengobatan para korban ditanggung oleh Jasa Raharja. “Semua gratis, pakai Jasa Raharja,” tegasnya.
Selain menjamin penanganan korban, Bupati juga berkomitmen mencari solusi jangka panjang terkait kondisi jalan yang curam dan rawan kecelakaan di jalur Purworejo–Magelang.
“Kejadian seperti ini tidak hanya sekali. Kita akan komunikasikan dengan Gubernur karena ini jalan provinsi,” pungkasnya. (Ita)