40 Tahun Sanggar Tari Prigel Purworejo, Regenerasi Seni Budaya Sajikan Gema Nusantara

PURWOREJO, Memasuki usia 40 tahun kiprahnya di dunia seni, Sanggar Tari Prigel Purworejo meneguhkan komitmen regenerasi seni budaya melalui pergelaran kolosal bertajuk “Gema Nusantara: Perbedaan yang Menyatukan.” Acara yang berlangsung di Area Alun-Alun Purworejo pada Sabtu (8/11/2025) malam tersebut menjadi momen istimewa bagi para pelaku seni dan masyarakat. Mereka tetap antusias menghadiri meski hujan mengguyur lokasi pertunjukan.

Pergelaran ini digelar dengan dukungan penuh dari Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia serta Pemerintah Kabupaten Purworejo. Menampilkan lebih dari 100 penari, 20 pemusik, 20 tim produksi, dan 200 peserta flashmob dari anak-anak dan remaja binaan Sanggar Tari Prigel.

Ketua Sanggar Tari Prigel, Melania Sinaring Putri menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pertunjukan seni. Melainkan juga refleksi perjalanan panjang sanggar dalam melahirkan generasi penerus yang mencintai budaya bangsa.

“Kami ingin menunjukkan bahwa keberagaman adalah kekuatan. Melalui tarian, anak-anak dan remaja diajak memahami bahwa perbedaan bukan untuk dipertentangkan, tetapi dirayakan bersama. Inilah wujud semangat Nusantara yang menyatukan,” ungkap Melania.

Ia menambahkan, perjalanan 40 tahun Sanggar Tari Prigel merupakan bukti bahwa semangat pelestarian budaya dapat terus tumbuh melalui generasi muda.

“Kami ingin masyarakat, terutama generasi muda, semakin mencintai budaya lokal. Dengan cara inilah kita menjaga warisan leluhur agar tetap hidup dan relevan di masa kini,” ujarnya.

Ratusan penari bersama para pejabat terkait

Tema “Perbedaan yang Menyatukan” diangkat sebagai pengingat bahwa keberagaman budaya Nusantara dengan lebih dari 1.300 suku bangsa dan 718 bahasa daerah adalah kekayaan sekaligus identitas bangsa yang perlu dijaga dan diwariskan.

Dalam pergelaran utama, penonton disuguhi tari kolosal bunga rampai yang menampilkan ragam tarian daerah seperti Tari Jejer Jaran Dawuk, Tari Rantak, Tari Ngabayotn (Kalimantan), Tari Hegong (Nusa Tenggara Timur), Beksan Menak Tripama, dan Tari Gladhen.

Sebagai puncak acara, ditampilkan Tari Dolalak dalam Keberagaman Budaya Nusantara, kemudian ditutup dengan tari kreasi Dolalak Sekaring Jagad karya Sanggar Tari Prigel.

Turut hadir Direktur Sarana dan Prasarana Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI, Feri Arlius yang memberikan dukungan terhadap acara tersebut. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi atas dedikasi Sanggar Tari Prigel yang telah empat dekade konsisten menjaga tradisi dan membina generasi muda.

“Saya sangat mengapresiasi perjuangan dan konsistensi Sanggar Tari Prigel selama empat dekade. Ini bukti nyata bahwa budaya bisa hidup dan berkembang ketika masyarakatnya mencintai dan merawatnya. Kementerian akan terus memberikan dukungan agar kegiatan semacam ini berlanjut dan menjadi inspirasi bagi daerah lain,” tutur Feri.

Acara Gema Nusantara menjadi puncak perayaan empat dekade Sanggar Tari Prigel sekaligus penegasan bahwa regenerasi seni budaya adalah kunci menjaga keberlanjutan identitas bangsa. (Ita)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *