GRABAG, Terik matahari yang masih bersinar menjelang sore tak menghalangi semangat para anggota drum band SDN Kedungkamal Kecamatan Grabag untuk tampil menghibur warga masyarakat yang datang untuk meramaikan acara Gebyar Ramadan. Acara yang digelar pada Sabtu (30/3) itu pun berjalan meriah. Seperti pada Sabtu lalu, kali ini pun puluhan hasil karya siswa berupa olahan makanan dan minuman langsung habis diserbu pembeli.
Selain membeli aneka makanan dan minuman untuk berbuka puasa, masyarakat juga disuguhi hiburan drumband dari belasan siswa SDN Kedungkamal yang merupakan satu-satunya sekolah setingkat SD yang memiliki grup drumband di Kecamatan Grabag.
Seperti dituturkan oleh Kepala SDN Kedungkamal, Dwi Sapto kepada Purworejo News. Tri Sapto yang baru 1,5 tahun menjabat sebagai Kepala SDN Kedungkamal itu menuturkan bahwa performance drumband yang ditampilkan saat acara gebyar Ramadan tidak hanya sebagai ajang hiburan semata. “Tapi juga sebagai sarana promosi dan publikasi sekolah kami,” tuturnya.
Hal itu wajar mengingat selama ini SDN Kedungkamal masih dipandang sebelah mata. Tapi sejak dinakhodai oleh Dwi Sapto, sekolah tersebut mampu unjuk gigi, terlebih setelah siswanya mampu melakukan ke tingkat provinsi cabor senam lantai pada event Popda tahun ini. Juga sepak takraw yang mampu berprestasi di tingkat kabupaten.
Selain mengenalkan diri kepada masyarakat luas melalui berbagai kegiatan yang belum pernah dilakukan sebelumnya, Tri Sapto juga mengajak siswa agar lebih percaya diri melalui gelar karya P5. “Mereka membuat aneka makanan dan minuman secara kreatif, harapannya nanti mereka bisa mandiri dan bisa mengenang apa yang dilakukan saat ini,” katanya.
Para pembeli pun, menurut Dwi Sapto, bukan hanya para orang tua siswa, melainkan juga dari desa lain, seperti Dukuhdungus, Sangubanyu, bahkan juga dari Kecamatan Ngombol pun ikut membeli produk siswa SDN Kedungkamal.
Kegiatan gelar karya tersebut, menurut penuturan orang tua siswa, juga membuat anak-anak mau bekerja di rumah, termasukĀ mengetahui bumbu dapur atau bahan-bahan dasar yang digunakan untuk membuat makanan atau minuman yang akan dijual.
“Sambutan dari orang tua siswa sangat positif, mereka malah berharap tahun depan tidak hanya dilakukan satu dua kali, melainkan setiap minggu diadakan,” tutur Dwi Sapto. Demikian pula dengan kegiatan drumband yang tidak hanya ditampilkan saat acara sekolah, namun juga sering diundang untuk mengisi acara khataman yang masih menjadi tradisi di desa.
Dwi Sapto pun berkeinginan agar SDN Kedungkamal menjadi sekolah yang religius dengan rencana mendatangkan guru ngaji. “Jadi semacam sekolah semi pesantren, yakni setelah jam pelajaran anak-anak mendapatkan tambahan ilmu agama. Ini atas usul dari orang tua siswa juga,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komite SDN Kedungkamal, Sudiharto menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung yang dilakukan oleh kepala sekolah. “Kami mendukung sekali, atau Tutwuri Handayani, termasuk juga kegiatan olahraga dan apapun selama itu baik untuk kemajuan siswa,” katanya.
Pihaknya pun siap menjembatani pihak sekolah dan orang tua siswa agar SDN Kedungkamal menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sudiharto pun mengakui di bawah kepemimpinan Dwi Sapto menjadi lebih maju dan dikenal dari waktu sebelumnya. (Dia)
ikut senang mendengar kabar baik, moga bisa terealiaasi harapan dan citaĀ² p Dwi dan bisa dicontoh sekolahanĀ²an lain di kec grabag dan sampai kab purworejo