Meriahkan Kutoarjo Festival 2025, Siswi SMK ii Menari 3 Tarian Tradisional, Bukti Tak Hanya Jago Inovasi Teknologi

KUTOARJO, SMK Institut Indonesia (ii) Kutoarjo yang selama ini terkenal dengan berbagai inovasi di bidang teknologi, ternyata juga punya rasa kepedulian yang tinggi untuk melestarikan budaya, termasuk tari traditional. Seperti yang dipertunjukkan oleh siswa SMK ii saat mengisi acara pada Kutoarjo Festival 2025, Kamis (21/8/2025) malam.

Dalam festival yang digelar di di Alun Alun Kutoarjo itu, delapan siswi SMK ii menampilkan tiga tarian. Mereka secara maraton harus berganti kostum untuk membawakan tiga tarian secara berurut-turut.

“Delapan siswi itu berasal dari kelas 10, 11, dan 12 yang mengikuti ekstrakulikuler seni tari di sekolah,” ujar Kepala SMK ii, Shinta Kusumastuti kepada Purworejo News, Jumat (22/8/2025). Adapun ketiga tarian yang dibawakan yakni Tari Gebyar, Caping Ayu, dan Dolalak.

Tarian tersebut mendapatkan apresiasi dari penonton yang juga sekaligus pengunjung Festival Kutoarjo. Mereka menari dengan semangat dan penuh percaya diri. Tarian enerjik tersebut mereka bawakan dengan apik sesuai dengan irama tari.

Kepala SMK ii (tengah, berkerudung) bersama para penari usai pentas

“Ini bukan yang pertama kali kami diminta panitia untuk tampil memeriahkan acara di panggung. Sebelumya pada event Purworejo Fair bulan Juni lalu di Kutoarjo, anak-anak kami juga diminta tampil membawakan beberapa tarian, termasuk Gambyong,” ucap Shinta.

Dengan adanya momen seperti ini, menurut Shinta, merupakan salah satu bentuk komitmen SMK ii. Yakni tidak hanya unggul dalam hal teknologi, tetapi juga melestarikan budaya bangsa lewat anak-anak muda.

“Selain agar anak-anak bisa lebih percaya diri, momen seperti ini juga diharapkan akan membuat SMK ii makin dikenal oleh masyarakat. Yakni sebagai sekolah yang tidak hanya concern untuk pengembangan teknologi, tetapi juga berkontribusi terhadap pelestarian warisan budaya, khususnya seni tari kepada generasi muda,” tegas Shinta.

Dirinya pun berharap agar ekskul tari di SMK ii dapat terus berjalan dan diminati. Hal ini agar para siswa tetap mencintai budaya lokal dan tidak tergerus oleh budaya dari luar. “Selain berprestasi dalam bidang akademik, kami berharap siswa dapat menyalurkan bakat dan minat di bidang seni tari tradisional yang bermanfaat untuk nguri-uri budaya lokal,” tandasnya.(Dia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *