Beranda ยป Satu-satunya Atlet Purworejo Peraih Medali Emas Popda Provinsi, Aisyah Ambarwati: Tidak Menyangka Bisa Juara

Satu-satunya Atlet Purworejo Peraih Medali Emas Popda Provinsi, Aisyah Ambarwati: Tidak Menyangka Bisa Juara

PURWOREJO, Atlet cabang olahraga (cabor) taekwondo menjadi satu-satunya penyumbang medali emas Popda provinsi tahun 2024. Medali emas tersebut disumbangkan oleh Asiyah Ambarwati (Ais) yang baru saja lulus dari SMPN 4 dan mendaftar di SMAN 7.

Sebelumnya, Ais yang lahir di Purworejo pada 24 Agustus 2009 itu juga sudah berhasil menjadi juara 1 di Popda Kabupaten. Hanya saja karena usianya belum genap 15 tahun maka prestasinya terhenti hanya di tingkat kabupaten.

Ditemui di kediaman kedua orangtuanya di Jalan Purworejo-Magelang KM 6 Kecamatan Loano ( sebelah timur Polsek Loano), Ais mengatakan bahwa keikutsertaannya dalam Popda provinsi ini baru pertama kali, dan langsung mendapat medali emas. “Ini surprise ya, karena baru pertama masuk Popda provinsi langsung menang,” tutur Ais didampingi ibunya, Husnul Khotimah.

Pada Popda Provinsi cabor taekwondo yang berlangsung seminggu lalu, Ais yang memiliki tinggi 165 cm dan berat badan kg berlaga di kategori Kyorugi U-63. Ais harus bertanding tiga kali sebelum akhirnya mampu meraih medali emas.

Yakni berhadapan dengan atlet dari Kabupaten Blora skor 2-0. Berikutnya pada semi final berhadapan dengan atlet Pekalongan skor 2-0. Di babak final Ais bertemu dengan atlet dari Kota Semarang dengan skor 2-1. “Gak nyangka si, saya pikir juara 2 udah Alhamdulillah karena lawannya berat-berat,” ucapnya.

Ais bersama kedua orangtuanya usai menang di Popda Provinsi

Sulung dari dua bersaudara ini menuturkan, saat berhasil lolos ke Popda Provinsi, frekuensi latihannya ditambah, baik di tempat latihan (dojang) maupun di rumah. Setiap hari Ais diantar ibunya dari rumahnya di Loano ke Dojang Ocean Taekwondo Club (OTC) yang berada di Desa Kemanukan Kecamatan Bagelen. Bahkan diantaranya latihan dua kali sehari yakni pagi dan sore hari.

Selain itu, di rumahnya pun Ais dibuatkan samsak khusus oleh ayahnya, Sumeno. Untuk menambah power bagian kaki, ayahnya juga membuat ember gantung berisi batu yang harus Ais tahan menggunakan kakinya. Selain itu juga peralatan lain untuk latihan fisik.

Kakak dari Varida Maharani ini menyebutkan, ia mulai latihan taekwondo sejak kelas 5 atau lima tahun lalu di Dojang OTC. Waktu itu Ais yang setiap latihan bersama adiknya ditemani oleh kefua orang tua itu harus menempuh jarak sekitar satu jam menaiki mobil dari rumah pertama mereka di Desa Nimbangan Kecamatan Bener menuju Desa Kemanukan Kecamatan Bagelen.

“Jadi misal latihan pukul 19.00, maka sebelum Maghrib kami sudah berangkat. Nanti mampir di masjid dulu sebelum sampai di Kemanukan. Pulangnya juga begitu. Mungkin teman-temannya yang lain sudah tidur setalah latihan pukul 21.00, Ais dan Varida masih di perjalanan,” ungkap Husnul, ibu Ais.

Ais bersama keluarga saat lebaran

Akhirnya bersama suami yang bekerja sebagai wiraswasta, Husnul memutuskan untuk membeli rumah yang lebih dekat dan berada di tepi jalan. “Setelah tiga tahun menjalani latihan, akhirnya kami memutuskan membeli tanah di sini yang kemudian dibangun rumah. Sementara rumah ini dibangun, kami beli rumah di Perumahan Diponayan. Setelah rumah ini jadi, kami pindah ke sini,” ucap Husnul.

Puluhan medali yang pernah diperoleh Ais dari berbagai kejuaraan selama dua tahun terakhir setalah pandemi Covid berakhir, disusun dengan rapi di rumah barunya. Diantaranya medali dari kejuaraan di Salatiga, Semarang, Yogya, dan Jawa Barat yakni di Cirebon. Kecuali di Cirebon yang meraih medali perak, semuanya Ais berhasil meraih emas.

Saat ditanya ekstra kulikuler yang ingin diikuti setelah masuk SMA, Ais yang mengidolakan atlet CJ Nikholas ini menjawab, dirinya hanya ingin fokus pada olahraga taekwondo saja. Hal itu agar dirinya mendapatkan hasil yang maksimal. Terlebih ia masih punya kesempatan mengikuti Popda dua kali lagi.

Saat inipun Ais sedang fokus untuk mengikuti Ujian Kenaikan tingkat (UKT) sabuk hitam. UKT akan diadakan di Semarang tanggal 7 Juli mendatang bersama adiknya, Varida yang sama-sama menggeluti oalah raga bela diri tersebut.

Sabeum Nur Cahyono mendampingi Ais hingga berhasil mendapatkan hasil terbaik

Terkait dengan cita-citanya, Ais mengatakan bahwa ia ngin bekerja yang tidak terikat waktu. Meski begitu Ais mengakui dirinya menyukai kedisiplinan yang selalu ditekankan oleh pelatih utama OTC, Sabeum Nim Cahyono. “Sabeum itu disiplin banget, tegas, dan peduli ke muridnya. Sabeum juga selalu mengajarkan untuk patuh pada ortu dan selalu berdoa,” kata gadis penyuka nasi goreng buatan ibunya itu.

Sebagai ibu, Husnul mengaku bangga atas prestasi putri sulungnya itu. Ia lun tidak menyangka Ais bisa mencapai prestasi tersebut. “Alhamdulillah semua jerih payah dan perjuangan kami bisa terbayar. Apalagi ini baru pertama kali ikut Popda Provinsi langsung dapat medali emas,” tutur Husnul.

Bersama suaminya Husnul selalu mendukung kegiatan positif dari kedua putrinya. Ia pun berharap di waktu berikutnya Ais bisa mempertahankan atau bahkan lebih berprestasi.

Harapan senada diungkapkan oleh Sabeum Nim Cahyono. Menurutnya, Ais merupakan atlet yang disiplin baik dari segi ketepatan waktu saat latihan maupun dalam hal penguasaan materi yang harus dijalaninya.

Ia pun bersyukur OTC punya generasi juara di tingkat provinsi setelah sebelumnya atlet putra Hidayat Dany Triatmoko dan bahkan mengikuti Porprov. “Insya Allah kalau Ais konsisten, dia juga bisa mewakili Purworejo pada event Porprov berikutnya. Saya yakin kalau Ais bisa menerapkan semuanya, dia akan bisa meraih yang lebih baik,” harap Sabeum. (Dia)

Loading

2 thoughts on “Satu-satunya Atlet Purworejo Peraih Medali Emas Popda Provinsi, Aisyah Ambarwati: Tidak Menyangka Bisa Juara

  1. Ais juga pernah latihan kempo tapi saya sarankan untuk memilih salah satu kempo atau tekwondo, di kempo sdh sabuk hijau, selamat ya ais semoga bisa bertahan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *