PURWODADI, Pelatihan pembuatan perahu berbahan dasar fiber yang diadakan oleh Prodi Vokasi Perkapalan Undip bekerjasama dengan PT Naval Dipo Service (NDS) usai digelar. Penutupan pelatihan ditandai dengan penyerahan sertifikat kepada 10 peserta pelatihan di Posko TNI AL Pantai Jatimalang, Purwodadi, Sabtu (20/12/2025).
Tak hanya satu, peserta pelatihan mendapatkan dua sertifikat sekaligus. Yakni dari Pakuwojo dan NDS, serta dari Undip. Mereka juga mendapatkan uang saku selama pelatihan berlangsung.
Selanjutnya, perahu hasil pelatihan yang memiliki panjang 9 x 1,10 meter dengan tinggi 70 cm dan juga cetakan perahu senilai Rp100 juta tersebut diserahkan kepada paguyuban nelayan. Serah terima dilakukan oleh Direktur PT NDS, Toto Wiryawan melalui Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) DPC Purworejo, Waluyo yang turut hadir dalam acara tersebut.
Toto menyampaikan, pelatihan dilakukan selama sembilan hari. Yakni mulai tanggal 11 hingga 18 Desember. Dari 10 peserta pelatihan, jelasnya, dua diantaranya adalah guru SMKN 4 Purworejo yang membidangi jurusan Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI) dan Teknika Kapal Penangkap Ikan (TKPI). Adapun tiga dari delapan nelayan peserta pelatihan berasal dari pesisir Pantai Mirit, Kebumen.
Lebih lanjut, Toto yang merupakan alumni Teknik Perkapalan Undip ini menuturkan,
pelatihan ini bertujuan untuk melatih masyarakat pesisir agar bisa mandiri memperbaiki maupun membuat perahu sendiri. Menurutnya, perahu ini desain peruntukannya memang untuk pantai-pantai selatan.
“Alhamdulillah, saya tanya ke peserta, mereka sudah mantap, sudah mampu untuk membuat sendiri, termasuk perbaikannya. Nah, dari kami, hasil perahu ini akan kita sumbangkan kepada masyarakat. Termasuk cetakan permanen yang bisa bikin 100 sampai 200 perahu,” ujar Toto.
Tak hanya itu, pihaknya pun siap membantu mereka agar bisa berbisnis usaha di bidang pembuatan perahu, atau dikembangkan pembuatan lainnya. Termasuk bisa dikembangkan atau bikin kolam untuk ikan pembibitan, dan lain-lain.
“Kami siap support dari sisi desain maupun hal lainnya terkait perahu. Harapannya masyarakat bisa membuat bidang usaha pembuatan perahu dan perbaikan dalam satu wadah. Kalau kita mengandalkan proyek-proyek dari masyarakat lain, cuma satu dua tahun belum tentu ada,” lanjutnya.

Untuk itu, alumni SMAN 1 Purworejo ini, dengan menggandeng Pakuwojo, siap menyongsong proyek-proyek dari kementerian dan pemerintah. Ia mengungkapkan rencana program Presiden Prabowo berupa pengadaan kapal kecil di 1.000 titik seluruh Indonesia.
“Nah, kalau satu titik itu ada 10 unit perahu, kan ini peluang. Apalagi di Indonesia itu yang sudah punya legalitas itu cuma ada di Cilacap dan Makassar. Jadi, peluang ini sangat besar untuk masyarakat Purworejo,” ujarnya.
Ia pun mendorong para nelayan yang punya keinginan untuk maju agar bisa membangkitkan industri perahu ini. “Potensinya masih sangat besar, dan kami dari NDS maupun Undip termasuk para dosen juga siap membantu kolaborasi. Termasuk dari Pakuwojo untuk pengembangan bisnis,” ujar Toto.
Terkait kegiatan ini, Toto yang asli Purworejo ini menyatakan bahwa kerjasama ini adalah juga dalam rangka peringatan 50 Tahun Prodi Teknik Perkapalan Undip pada tahun 2026 mendatang. Ia mengungkapkan, pendirinya, yakni Sudarsono juga asli dari Desa Kemanukan, Bagelen.
Toto juga menuturkan bahwa dari pemda, dalam hal ini Wabup Dion Ahasi sudah bertemu dengan pihak Undip agar ada siswa dari SMK di Purworejo bisa kuliah di bidang Vokasi melalui jalur beasiswa.
Acara penutupan pelatihan dihadiri oleh dosen dari Teknik Perkapalan Undip, Wakil Ketua Umum Pakuwojo, Suhardi, Kabid Perikanan Dinas LHP, Suyudi, dan pihak TNI AL selaku tuan rumah.
Kaprodi Teknik Perkapalan Undip, Dr. Ridwan menyatakan senang bisa menyumbangkan ilmu kepada para nelayan di Purworejo. Termasuk menyambut baik rencana adanya siswa SMK Purworejo yang akan kuliah di Undip.
Ia pun mengapresiasi Toto sebagai alumni Undip yang sukses dan menyumbangkan ilmu di bidangnya untuk kemajuan daerah asalnya. (Dia)

