Beranda » Pengurus IDI Kabupaten Purworejo Dilantik, Seminarkan Upaya Dokter Turunkan AKI dan Bayi

Pengurus IDI Kabupaten Purworejo Dilantik, Seminarkan Upaya Dokter Turunkan AKI dan Bayi

PURWOREJO, Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Purworejo Periode Tahun 2024 -2027 yang diketuai oleh dr. Nurul Hadi dilantik. Pelantikan yang dilakukan oleh Ketua IDI Jawa Tengah, dr. Telogo Wisno.Agung Durmanto itu berlangsung di Aula RSUD dr Tjitrowardojo, Kamis (19/12/2024). Selain pengurus IDI, Ketua Majelis Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK) dr.Tolkha Amaruddin, juga dilantik dalam forum yang dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan, dr. Sudarmi tersebut.

Usai pelantikan, seluruh pengurus yang dilantik beserta peserta lainnya mengikuti seminar tentang peran dokter dalam upaya menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan bayi di Purworejo. Tiga narasumber dihadirkan dalam seminar. Yakni dr. Tolkha yang menyampaikan tentang penerapan Kode Etik kedokteran Indonesia.

Direktur RSUD dr. Tjitrowardojo ini memberikan gambaran tentang penerapan kode etik tersebut yang menjadi penjaga profesionalitas dokter dalam praktik kedokteran.

Pembicara kedua, Tri Turnianti membahas tentang deteksi dini komplikasi kehamilan saat masa nifas untuk menurunkan angka kematian bayi. Anggota MKEK yang juga dokter spesialis kandungan serta konsultan fetomaternal ini mengupas pentingnya mengatur jarak kelahiran antara anak satu dengan lainnya.

Seminar setelah pelantikan pengurus IDI Kabupaten Purworejo

Adapun Nurul Huda, pembicara pamungkas, yang merupakan dokter spesialis anak menerangkan tata laksana komprehensif dan holistik mengatasi berat badan lahir rendah (BBLR). Ketua IDI dua periode ini pun membeberkan kualifikasi berat badan bayi baru lahir dalam kategori normal yakni 32 minggu minimal 2,5 kg dan prematur atau kurang dari 28 minggu beratnya kurang dari 2 kg.

“Persiapan untuk menghadapi BBKR atau bayi-bayi kecil ini adalah dengan menyediakan inkubator,” ucapnya. Dokter yang sudah berpengalaman menangani masalah kelahiran bayi-bayi kecil inipun memberikan tips mencegah kondisi bayi yang semakin buruk karena BBLR.

Dirinya juga menyinggung tentang Kartu Identitas Anak (KIA) yang sering tidak dibaca oleh si ibu bayi. Padahal di sana banyak data dan pengetahuan yang bisa diketahui. Ditegaskan pula bahwa tugas dokter anak tidak hanya menyelamatkan bayi-bayi kecil agar bisa tetap hidup, tetapi juga menjaga kualitas hidup termasuk menjaga tinggi badannya.

“Imunisasi juga wajib diberikan sesuai jadwal serta berat badan standar dan memantau kondisinya agar tetap baik atau saat ada keadaan tertentu.Dipantau juga perkembangan bayi-bayi kecil ini per tiga bulan, melalui cara usia koreksi, memberikan stimulasi, mendeteksi dini, serta intervensi,” jelasnya.

Ketua panitia, dr. Nunik Sulistyaningsih kepada Purworejo News menjelaskan, seminar dilakukan untuk membantu Program Pemerintah menuju zero AKI. “Pesertanya ada sekitar 150 orang, selain Pengurus IDI Purworejo juga mereka yang mengikuti secara zoom meeting,” ucap dr. Nunik yang juga menjabat Wakil Direktur RSUD dr. Tjitrowardojo ini.

Dr. Nunik menambahkan, acara pelantikan telah didahului dengan kegiatan pemilihan ketua IDI dan MKEK dalam forum muscab tanggal 27 September lalu. Sebelumnya, dilakukan pra muscab tanggal 17 hingga 22 September untuk penjaringan calon ketua IDI dan MKEK.

Ditegaskan, seminar yang dilakukan sebagai satu rangkaian pada acara pelantikan adalah untuk mempertegas peran para dokter dalam menyukseskan program pemerintah di bidang kesehatan, terutama di wilayah Kabupaten Purworejo. (Dia)

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *