BAYAN, Mahasiswa Prodi Manajemen STIE Rajawali (STIERa) Purworejo yang mengajukan proposal Proposal Kreativitas Mahasiswa untuk skema PKM Riset Sosial Humaniora berhasil lolos seleksi Dikti tahun 2023. Melalui proposal dengan judul “Tata kKelola BUMDes dan Peran Kolaborasi Pentahelik untuk Mewujudkan SDGs Desa”. Sebagai langkah awal, dilakukan forum group discussion (FGD) antara kampus dan pengelola BUMDes, pemda dengan melibatkan media. Acara tersebut berlangsung di aula STIERa, Senin (31/7).
Mahasiswa yang diketuai oleh Tutik Rosiani mahasiswa Prodi Manajemen semester 6 itu menuturkan, penelitian dilakukan untuk mengetahui tata kelola BUMDes di Purworejo serta peran pentahelik yang meliputi pemerintah, komunitas, unit bisnis, media, dan STIERa sebagai perguruan tinggi pendukung kegiatan.
“Obyeknya memang forum BUMDes di Kabupaten Purworejo dengan mengundang instansi DP3APMD, ketua forum dan anggota BUMDes,” ucap Tutik kepada Purworejo News. Selain melakukan FGD para peserta juga mendapatkan materi dari dosen akuntansi Rusmiyatun, SE, M.Ak tentang penerapan tata kelola BUMDes dan peran kolaborasi pentahelik.
Adapun dosen pembimbing Nursiyami, SE, M.Ak mengatakan, riset yang dilakukan para mahasiswa diharapkan dapat memetakan jumlah BUMDes di Purworejo termasuk yang berbadan hukum dan beroperasi.
“FGD ini untuk mengetahui kendala yang dihadapi BUMDes termasuk transparansi dengan para pengurus dan perangkat desa. Selain itu juga kolaborasi dengan pemda, desa, dan perguruan tinggi serta media dan komunitas agar bisa lebih maju,” kata Nursiyami.
FGD tersebut diharapkan bisa mengetahui gambaran BUMDes di Kabupaten Purworejo dan memberikan rekomendasi kepada pemda dalam hal ini DP3APMD terkait tata kelola BUMDes. Adapun dari mahasiswa targetnya berupa jurnal nasional berindek Sinta (sains and technology index).
Di sisi lain, Ketua STIERa, Dr. Hesti Respatiningsih mengungkapkan rasa optimistis atas capaian kampus yang masih dapat mempertahankan program-program kemitraan.
Ditegaskannya bahwa saat ini indikator perguruan tinggi diukur dari outcome yang bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat. “Jadi capaian luaran yang bisa dihasilkan berupa jurnal yang hasilnya diharapkan bisa memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat,” jelasnya.
Caranya, para dosen didorong melakukan kegiatan di luar kampus untuk mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Adapun mahasiswa didorong melakukan kegiatan di kampus yang tidak hanya berupa teori tapi bisa diaplikasikan di lapangan.
“Jadi luaran yang dicapai dosen pun sama, yakni bisa bermanfaat bagi masyarakat,” tandas Hesti. Adapun STIERa saat ini memiliki 336 mahasiswa dari dua prodi yakni Akuntansi dan Manajemen. (Dia)