BAYAN, Menteri Perdagangan RI Budi Santoso didampingi Wakil Bupati Purworejo Dion Agasi Setiabudi melepas ekspor produk lokal coffee wood and coconut rope dog chew ke Eropa dan Amerika dengan total valuasi Rp35 Miliar di Desa Pekutan, Kecamatan Bayan, Selasa (25/02/2025). Perusahaan berlabel PT Eco Choo itu dipimpin oleh Dewi Harlas yang mendampingi Menteri saat pelepasan ekspor.
Usai seremonial, Menteri menyatakan apresiasinya atas ekspor produk lokal Purworejo. Menurutnya, kegiatan ekspor ini sejalan dengan program Kementerian Perdagangan RI. Meliputi tiga program yakni pengamanan produk dalam negeri, perluasan pasar ekspor, dan produk UMKM bisa ekspor.
“Pasar kita ini cukup besar, bagaimana caranya pasar ini diisi oleh produk dalam negeri. Sedang untuk ekspor produk Indonesia, harus ada kerjasama yaitu perjanjian perdagangan dengan negara lain,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, produk ekspor harus punya daya saing untuk menembus pasar internasional. Saat ini Indonesia mempunyai perwakilan market place di 33 negara. Sebenarnya total 46 negara, tetapi ada beberapa negara yang market place-nya dobel. “Jadi sebelum produk UMKM itu berada di luar negeri, kita harus ketemu terlebih dahulu dengan buyer,” ungkapnya.
Adapun Wakil Bupati mendukung kegiatan ekspor yang memasarkan produk lokal Purworejo. Terutama untuk pengusaha lokal yang dapat menangkap peluang ekonomi di tingkat global. Ia menyampaikan bahwa pemda mendukung kegiatan ekonomi kreatif. Baginya selain sebagai upaya pemberdayaan juga dapat membuka lapangan pekerjaan.
“Untuk Ibu Dewi, saya mengucapkan terima kasih dapat melihat dan menangkap peluang usaha. Kayu kopi dan sabut kelapa dapat di ekspor ke luar negeri dan menjadi produk lokal dengan nilai jual tinggi,” ujarnya.
Sementara itu Chief of Corporate Affairs PT Astra International Tbk Riza Deliansyah menjelaskan, keberhasilan ekspor tidak terlepas dari kolaborasi solid berbagai pihak. “Sinergi yang kuat kunci utama dalam menciptakan peluang baru dan meningkatkan daya saing produk lokal di pasar global,” jelasnya.
Di sisi lain Dewi Harlas menjelaskan, kontainer yang dilepas bukan hanya sekadar muatan barang, tetapi sebuah persembahan untuk devisa negara dan kontribusi dalam memperkuat ekonomi Indonesia, khususnya dalam sektor ekspor UMKM. “Di masa mendatang, kami berharap pemerintah dapat memberikan lebih banyak dukungan kepada UMKM, terutama lokal,” harapnya. (Dia)