PURWOREJO, Puluhan pelaku UMKM Purworejo yang tergabung dalam Koperasi Gapura mengikuti Pelatihan Standardisasi dan Sertifikasi Produk. Tak hanya mendapatkan ilmu tentang standardisasi dan sertifikasi produk, mereka nantinya diharapkan dapat menjadi pemasok atau supplier kebutuhan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) terutama snack dan juga sayur dan lauk.
“Kegiatan ini sebagai upaya standardisasi produk UMKM yang diikuti 60 peserta. Ini
merupakan bentuk fasilitasi pemerintah melalui dinas KUKMP. Diharapkan para peserta nantinya bisa jadi suplier MBG. Jangan sampai di daerah sendiri tapi tidak bisa masuk (jadi supplier),” kata Kepala PLUT, Hari Sukoco saat menyampaikan laporan kegiatan, Kamis (18/9/2025).
Adapun para peserta kegiatan yang diadakan di Gedung PLUT itu, merupakan pengusaha katering. Mereka datang dengan membawa beragam hasil produk yang dikemas dalam kardus snack untuk selanjutnya dilakukan semacam kurasi.
Adapun Kadin KUKMP diwakili Kabid KUKMP, Rimi Ani mendukung upaya yang dilakukan oleh pengurus Koperasi Gapura. Yakni sebagai wadah para pelaku UMKM agar mereka dapat menjadi pemasok MBG dalam hal ini snack dan produk mkan8sesuai dengan bidang mereka.

Rimi menjelaskan, saat ini ada 73 dapur SPPG yang ada di Kabupaten Purworejo. Meski sudah beroperasional, menurut Rimi, masih banyak peluang yang bisa dimanfaatkan pelaku UMKM untuk dapat berperan serta dalam program tersebut.
“Hanya saja, untuk dapat melayani 3 ribu konsumen dalam satu dapur, kita harus selalu siap bahan mentah seperti daging, beras, dan sayuran. Selain itu juga kontinyuitas, dan kualitas,” tegas Rimi.
Peluang lainnya, menurut Rimi, berdasarkan informasi, akan ada pelatihan petugas yang berada di dapur. Mereka akan diajarkan cara cuci piring, termasuk mengemas dan mengantar makanan.
Dalam pelatihan itu peserta mendapatkan materi dari Ketua Forum UMKM Kabupaten Purworejo, Hesti Respatiningsih. Dijelaskan bahwa ada 151 pelaku UMKM yang tergabung Dalam Koperasi Gapura. Mereka memproduksi snack dan juga lunch box. Hesti menyebutkan bahwa produk yang dihasilkan harus terstandarisasi satu sama lain. Hal itu agar sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen, baik dari segi harga maupun kualitas.
Ia pun mendorong para peserta agar dapat memanfaatkan peluang usaha dengan bermodalkan pengalaman dan ketrampilan serta kepercayaan dari konsumen. (Dia)

