PURWOREJO, Konferensi Kabupaten PGRI Purworejo Masa Bakti XXIII Tahun 2025-2030 yang digelar Minggu (26/1/2025), dihadiri Ketua PGRI Provinsi Jawa Tengah yang juga menjadi Wakil Ketua Komite 1 DPD RI, Dr. Muhdi. Dalam momen pemilihan ketua PGRI tahun 2025-2030 itu, ia menyampaikan banyak hal kepada para guru yang menjadi audiens utama acara tersebut.
Di awal sambutannya, Muhdi mengenang kembali momen saat demo mengenai batasan usia guru yang dilakukan di Aula PGRI Purworejo, tempat acara konferkab berlangsung.
Dalam kesempatan itu, Muhdi mengingatkan bahwa tugas guru adalah memberikan motivasi dan inspirasi. Hal itu agar anak-anak menjadi rajin sekolah, beribadah, dan berolahraga untuk dapat mewujudkan cita-citanya. Dirinya juga berpesan agar P5 dapat dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari siswa berkaitan dengan religius, moral, sehat, cerdas. “Ini sebagai modal anak-anak menjadi pekerja keras, mandiri, dan bermanfaat,” ujarnya.
Dirinya pun berpesan agar para guru saling memberikan dorongan, baik yang berada di sekolah negeri maupun madrasah. Juga mendorong program prioritas agar semua guru bisa jadi BK dan konselor. “Kita berharap era Presiden Prabowo dapat menjadikan anggota PGRI lebih sejahtera. PGRI yang menaungi guru juga diharapkan dapat membantu suksesnya pendidikan di Purworejo,” imbuhnya.
Muhdi pun mengapresiasi guru yang mendukungnya masuk menjadi anggota dewan di DPD Komite 1 yang mengurusi ASN. Disebutkan bahwa PGRI provinsi selalu berusaha bisa masuk di Kabinet Merah Putih agar bisa dapat berkontribusi dan bertransformasi. Ia juga menyampaikan program akselerasi kualifikasi bagi guru yang belum S1. Termasuk sertifikasi agar semua guru dapat tunjangan satu kali gaji pokok, baik negeri maupun swasta.
Terkait agenda pemilihan ketua PGRI Kabupaten Purworejo yang menjadi acara inti konferkab Purworejo, dirinya berharap ketua PGRI yang akan dipilih dapat membawa guru lebih baik lagi dari saat ini.
Adapun Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadin Dikbud) Wasit Diono, selain mengapresiasi dilangsungkannya konfercab, ia juga menyatakan, siapapun yang terpilih menjadi Ketua PGRI, dirinya akan bersikap netral dan profesional. “Saya tidak mau diintervensi. Sebaliknya, saya juga tidak mau mengintervensi.
Siapapun yang terpilih, nantinya akan menjadi mitra saya,” tegas Wasit.
Ia menyatakan, selama empat tahun menjabat Kadin Dikbud, semua pekerjaan rumah yang dititipkan PGRI kepadanya semua dapat tuntas. “Termasuk PPG guru PAI yang belum diambil, karena itu menjadi urusan Kemenag. Juga para honorer yang kini menjadi P3K, meski ada yang masih paruh waktu, menunggu kalau ada yang pensiun,” lanjutnya.
Selain itu, guru mapel Agama yang sebelumnya tidak dapat PPG, tapi sejak dua tahun akhirnya bisa memperoleh. “Hanya tinggal satu angkatan yang masih proses,” imbuhnya.
Terkait adanya informasi di medsos yang menyebutkan bahwa SD Sidomulyo di Kecamatan Butuh yang nyaris roboh, Wasit menjelaskan bahwa untuk tahun 2025 pihaknya sudah menyisir sekolah yang rusak dan akan direnovasi tahun 2025. “Ada 98 satuan pendidikan yang akan dibangun tahun ini, termasuk di Bagelen yang taludnya longsor. Tenang saja,” jelasnya.
Wasit yang sudah empat tahun menjabat sebagai kepala dinas mengaku siap ditempatkan atau dipindahkan di mana saja. Dirinya juga mengapresiasi Muhdi sebagai wakil guru yang kini duduk di bangku dewan dan diharapkan dapat membawa aspirasi dan perubahan lebih baik.
Konferkab bertema Transformasi PGRI menuju Indonesia Emas itu juga dihadiri Dewan Pembina PGRI, Urip Raharjo, dewan pakar Hadi Hamidi, ketua pengurus cabang khusus, ketua ranting atau gugus PGRI, serta utusan IGTK.
Dalam konferkab PGRI kali ini, nama Irianto Gunawan kembali dijagokan sebagai kandidat terkuat. Adapun kandidat lainnya yakni Samsu Nurzaman yang menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang PGRI Pituruh. (Dia)