PURWOREJO, Mengantisipasi isu demo berupa aksi damai yang digelar pada Senin (1/9/2025) siang di depan Gedung DPRD Purworejo, sejumlah aparat TNI dan Polri berjaga di sepanjang ruas Jalan Urip Sumoharjo sejak pukul 11.00. Jalan pun menjadi lengang, terlebih akses di sepanjang jalan itu ditutup oleh petugas.
Namun, hingga berita ini diturunkan, tak satupun tampak pergerakan massa dari arah manapun menuju Gedung DPRD. Lokasi ini, menurut informasi dari flyer disebutkan, menjadi tempat dilakukannya aksi damai yang akan dimulai pukul 12.30.
Dari pantauan Purworejo News di lokasi, puluhan personel yang berjaga di depan Gedung DPRD pun hanya duduk – duduk di tepi trotoar jalan. Sedangkan perlengkapan dalmas seperti tameng dan tongkat pemukul, serta helm diletakkan berjajar di tepi jalan. Dua mobil ambulans serta dua mobil damkar pun disiagakan di sayap selatan Gedung DPRD.
Sebelumya, pada pukul 14.30 para personel mendapatkan info bahwa massa sudah mendekat ke sasaran. Puluhan Personel TNI dan Polri pun bersiap. Mereka pun bergegas mengenakan berbagai atribut seperti rompi, helm, serta perlengkapan dalmas lain. Meraka bersiap-siap menghadap ke arah selatan atau arah perkiraan datangnya para peserta aksi damai.
Namun hingga pukul 15.45, kelompok yang diduga akan menuju Gedung DPRD itu tak kunjung tiba di lokasi. Para personel pun kembali meletakkan perlengkapan dalmas mereka. Sementara itu, pimpinan DPRD beserta anggota berada di dalam gedung dan siap bertemu dengan mereka yang ingin menyampaikan aspirasi. Kapolres dan Dandim juga tampak berada di area Gedung DPRD.

Salah satu personel Polres Purworejo menyebutkan, petugas gabungan berasal dari unsur TNI dan Polri. Yakni Polres, Kodim, 412, dan Brimob. Mereka berjaga di Gedung DPRD sejak Sabtu (30/8/2025) sebagai langkah antisipasi. Meski demikian, mereka tetap setia menunggu perintah. Terlebih menurutnya, pada malam hari justru rawan tindakan yang tidak diinginkan. Seperti di Kebumen dan Kutoarjo.
Di satu sisi, GMNI Purworejo, yang semula disebut menjadi penggerak aksi damai membantah keterkaitan GMNI sebagai koordiator lapangan (korlap) aksi yang digelar hari ini. Ketua DPC GMNI Purworejo, Mahestya Andi Sanjaya melalui surat terbuka menyampaikan hal tersebut.
Dalam surat tanggal 31 Agustus itu, pihaknya menyampaikan klarifikasi dan pernyataan sikap:
- DPC GMNI Purworejo tidak ikut serta dalam aksi demonstrasi di markas Brimob Kutoarjo pada Sabtu, 30 Agustus 2025 malam.
- Pencantuman nama ketua DPC GMNI Purworejo sebagai korlap (koordiator lapangan) aksi Senin, 1 September 2025 adalah HOAX dan tidak benar adanya.
- Secara tegas, DPC GMNI Purworejo menyatakan tidak mengikuti aksi demonstrasi pada senin, 1 September 2025.
Ia juga mengajak seluruh kader dan simpatisan untuk tetap menjaga semangat juang dengan mengutamakan keselamatan serta tidak terprovokasi oleh isu-isu yang menyesatkan.
Selain itu, pihaknya juga menyampaikan hal lain:
- Mendesak dilakukannya evaluasi kinerja pemerintah, DPRD, aparat, serta berbagai komponen penyelenggara Negara.
- Menuntut agar negara benar-benar mendengarkan aspirasi rakyat serta tidak membebani masyarakat dengan kebijakan yang justru menyulitkan kehidupan rakyat.
- Menghadirkan teladan kesederhanaan dan empati dari para elit negara sebagai contoh nyata bagi masyarakat.
- Menyerukan kepada seluruh komponen bangsa untuk menjaga fasilitas publik, karena seluruh sarana tersebut dibangun dari pajak rakyat, sehingga kerusakannya akan merugikan rakyat sendiri.
- Menuntut adanya keterbukaan informasi dari Pemerintah Kabupaten Purworejo dan pihak-pihak terkait mengenai kasus Mini Zoo. (Dia)