PURWOREJO, Sebagai upaya meningkatan kemampuan dan wawasannya, Sekolah Perempuan Cerdas Masa Kini (Serat Kartini) Kabupaten Purworejo menggelar pendidikan dan latihan (diklat) selama tiga hari, yakni Senin, Selasa, dan Kamis (25, 26, 28/11) di Aula Gedung PKK Komplek Pendopo.
“Diklat ini diadakan sebagai komitmen tokoh- tokoh perempuan untuk cerdas di masa sekarang dan mendatang, sebagai implementasi tokoh perempuan untuk bertindak aktif mewujudkan perempuan bahagia, keluarga sejahtera, dan membangun bangsa,” kata Ketua Serat Kartini Titik Mintarsih dalam laporannya yang disampaikan saat pembukaan kegiatan.
Diklat dengan tema Kartini Memayu Hayuning Bawono ini, lanjutnya, diikuti 40 peserta. Selain pengurus Serat Kartini, juga pengurus Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (Puspa), Gerakan Organisasi Wanita (GOW), serta pemerhati perempuan dan anak.
Materi selama tiga hari yakni membangun ketahanan keluarga dari Psikolog Widyaning Hapsari, partisipasi perempuan dalam politik oleh Ketua Komisi 4 DPRD Sri Susilowati, membangun produktivitas perempuan oleh ketua STIERA dan Forun UMKM Purworejo Dr Hesti Respatiningsih.
Berikutnya pengarusutamaan gender oleh Akademisi (Wakil Rektor 1 UMPwr) Dwi Irawati, perempuan dan anak anti kekerasan oleh Ketua GOW Medi Priyono, serta wanita cerdas masa kini oleh Ketua Serat Kartini Titik Mintarsih.
Titik menyebutkan, setelah mengikuti diklat selama tiga hari, anggota Serat Kartini akan diwisuda tepat pada Peringatan Hari Ibu tanggal 22 Desember mendatang. “Seperti layaknya wisuda, setiap peserta akan mendapatkan pengalungan samir dan sertifikat,” imbuh Titik
Bupati Yuli Hastuti yang hadir dalam acara pembukaan, menyambut baik dan mengapresiasi diadakannya Diklat Perempuan Penggerak Serat Kartini. Menurutnya, ini sebagai salah satu upaya meningkatkan pemberdayaan dan kapabilitas perempuan Indonesia, khususnya di Kabupaten Purworejo.
“Pada kesempatan ini saya mengajak kepada Tokoh tokoh perempuan dari GOW, Serat Kartini, PUSPA dan pemerhati perempuan anak untuk berpartisipasi aktif menyumbangkan suara dan implementasi dalam perencanaan pembangunan, pelaksanaan dan evaluasi serta pengendalian pembangunan mulai dari tingkat bawah sampai atas,” kata Yuli.
Serat Kartini telah dilaunching secara resmi oleh Gubernur Jawa Tengah pada bulan November tahun 2020. Dalam praktiknya, Serat Kartini bersinergi dengan lembaga/organisasi unsur pentahelix dalam upaya mengoptimalkan pemberdayaan perempuan di segala bidang mulai dari bidang politik, hukum, sosial, ekonomi dan sebagainya.
Implementasi Serat Kartini antara lain Pelatihan Pelatihan Produktivitas Ekonomi Perempuan (PPEP), Workshop Sekolah Perempuan, Sosialisasi Kesetaraan Gender dalam berbagai Bidang Pembangunan, ada Workshop Peningkatan Kapasitas Caleg Perempuan serta Kelas Ketahanan Keluarga. (Dia)