Beranda » 1 dari 7 Dosen Undip Masuk Level Ilmuwan Dunia Asli Purworejo, Ini Profilnya

1 dari 7 Dosen Undip Masuk Level Ilmuwan Dunia Asli Purworejo, Ini Profilnya

PURWOREJO, Tujuh dosen sekaligus peneliti dari Universitas Diponegoro (Undip) berhasil masuk dalam daftar 2% Ilmuwan teratas di seluruh dunia tahun 2024 yang disusun oleh Universitas Stanford. Pada laman berita undip.co.id yang diluncurkan Kamis (19/9) disebutkan, daftar tersebut diambil dari Database Penulis di seluruh bidang ilmu pengetahuan yang disusun oleh Elsevier, berdasarkan indikator kutipan terstandarisasi.

Purworejo patut berbangga karena satu dari tujuh dosen peneliti tersebut merupakan putra daerah, tepatnya berasal dari Desa Cengkawakrejo Kecamatan Banyuurip. Dia adalah Prof. Dr. Ir. Andri Cahyo Kumoro, S.T., M.T. IPU, ASEAN Eng (50). Dalam database penulis, Andri disebutkan berada pada peringkat 174.045 peneliti dunia.

Prof Andri yang lahir pada tanggal 23 Mei 1974 di Purworejo ini menempuh pendidikan di SDN Onggosaran/ sekarang regruping dengan SDN Cengkawakrejo (1985), SMPN 2 (1988), dan SMAN 1 (1991) di Purworejo. Ia kemudian melanjutkan studi S1 UGM Teknik Kimia, wisuda tahun 1996. Selanjutnya S2 UGM Teknik Kimia wisuda tahun 1998, dan menyelesaikan studi S3 Teknik Malaya, Malaysia pada tahun 2007. Berkat ketekunannya, Prof Andri meraih gelar guru besar atau profesor tahun 2017 saat usianya baru 43 tahun.

Bapak tiga anak (dua diantaranya kembar) ini memulai karir sebagai dosen dosen sejak 1998 atau saat berusia 24 tahun dan baru separuh jalan menyelesaikan studi S2. Sebelumnya Prof Andri bekerja di pabrik semen di Jawa Barat setelah lulus S1. “Sebelum di PHK ya cari beasiswa untuk sekolah lagi saja,” ucap Prof Andri kepada Purworejo News, Minggu (22/9). Adapun Studi S2 diperoleh melalui jalur beasiswa Asian Development Bank (ADB).

Di Fakultas Teknik Undip, Prof Andri memiliki keahlian bidang Pemrosesan Hasil Pertanian. Selain ilmuwan yang menguasai teknologi pemrosesan hasil pangan, Prof Andri juga meneliti tentang perkebunan/pengolahan limbah industri dan perkotaan/pemodelan sistem Teknik Kimia. Penelitiannya tentang teknologi pemprosesan pangan (ikan, kopi, dll) telah banyak memberikan inspirasi bagi peneliti internasional.

Prof Andri bersama keluarga

Selama 10 tahun terakhir , Prof Andri telah mendapatkan berbagai penghargaan. Diantaranya:
1. Best Presenter Award – International Conference on Chemical Engineering and Applied Science 2023 (ICCHEAS 2023) (Universiti Teknologi MARA, Malaysia)
2. Best Presenter Award Seminar Hasil Penelitian Terapan DRPM (2017, Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Dikti, Ministry of Reserch, Technology and Higher Eduaction, Republic of Indonesia)
3. Top 5 Penulis Artikel Ilmiah dalam Jurnal Internasional Bereputasi (2015, Universitas Diponegoro)

Tak hanya di bidang akademik, komitmennya kepada keluarga pun luar biasa. Prof Andri memilih untuk tidak lagi menduduki jabatan struktural karena ingin lebih punya kesempatan mendidik anak-anak di rumah. Si sulung berusia 11 tahun, sedangkan si kembar 8 tahun. “Anak-anakku kan masih kecil-kecil sehingga butuh bimbingan untuk belajar dan hidup supaya tidak terlalu terpapar gaya hidup hedonis,” ucapnya membumi.

Meski begitu, mau tidak mau sekarang Prof Andri menjadi Anggota Senat Akademik dan Pengurus Harian Senat Akademik Senat Akademik Fakultas Teknik Undip. Sebelumnya ia menjadi staf ahli Wakil Rektor IV (Bidang Kerjasama dan Pengembangan Universitas), Ketua Program Pascasarjana di Teknik Kimia, Ketua Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Teknik. Semua jabatan itu diembannya setelah S3 yakni tahun 2007 hingga 2021.

Terkait penghargaan yang diterimanya itu, Prof Andri merasa senang. Hal itu karena dirinya mengaku tidak mengetahui bahwa orang di luar sana ternyata juga mengakui hasil kerja kerasnya, terutama sebagai dosen dan tugasnya sebagai peneliti. “I do research as part of my jobs and enjoy every single step and of course the outcome,” ungkapnya.

Ya, Prof Andri patut berbangga. Sebagai salah satu universitas riset terkemuka di dunia, Stanford memiliki sejarah panjang dalam inovasi dan kontribusi dalam berbagai disiplin ilmu. Melalui kolaborasi ini, Stanford berperan dalam melakukan analisis mendalam terhadap dampak sitasi ilmuwan dan membantu memastikan bahwa metode penilaiannya objektif dan adil, mencakup semua disiplin ilmu pengetahuan.

Selain itu, Elsevier merupakan salah satu penerbit terbesar di dunia yang mengelola berbagai jurnal ilmiah terkemuka. Organisasi ini juga mengelola basis data Scopus, yang menyediakan data penting untuk mengukur dampak penelitian ilmuwan di seluruh dunia.

Dengan menggabungkan kekuatan kedua entitas ini, peringkat ini menjadi tolok ukur penting bagi dunia akademik, mengakui para peneliti yang memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan ilmu pengetahuan global.

Jadi, prestasi Prof Andri bukanlah kaleng kaleng karena diakui oleh dunia. Hanya segelintir akademisi yang bisa meraih prestasi prestisius tersebut. Selamat Prof! (Dia)

Loading