SOLO, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mewisuda 2.629 lulusan program sarjana, pasca sarjana dan doktor pada acara wisuda periode I Tahun Akademik 2023/2024 di Gedung Edutorium UMS KH Ahmad Dahlan, Solo, yang dilaksanakan selama dua hari yakni Jumat-Sabtu (22-23/9).
Wisuda hari pertama diikuti oleh 946 wisudawan yang terdistribusi di dua fakultas. Terdiri atas 194 wisudawan Fakultas Agama Islam (FAI) dan 752 wisudawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Adapun wisuda hari kedua diikuti 1.683 wisudawan yang terdistribusi di 10 fakultas. Lulusan terbanyak berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Program Studi (Prodi) Manajemen, sejumlah 134 wisudawan.
Wakil Rektor I UMS Prof. Dr. Harun Joko Prayitno dalam laporannya menyampaikan hal tersebut pada Jumat (22/9). “Hari ini bertepatan dengan hari Jumat kita mencatatkan tiga sejarah besar,” lanjutnya.
Pertama, UMS melakukan wisuda dengan jumlah terbanyak, yakni 2.629 wisudawan. Kedua, wisuda dilakukan dua fakultas yang menjadi cikal bakal berdirinya UMS yaitu FAI dan FKIP. Ketiga, baru kali ini wisuda diselenggarakan pada hari Jumat.
Salah satu wisudawan program doktor dari Prodi Pendidikan Agama Islam UMS yakni Dr. Ayub Heri Santoso. Dalam kesehariannya, Heri bertugas sebagai pengawas madrasah di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purworejo.
Kepada Purworejo News, Heri menyampaikan pesan dan kesannya selama berkuliah di UMS. “Terimakasih kepada UMS yang telah memberikan saya kesempatan untuk mengikuti kuliah dan menyelesaikan program doktor. Saya mendapatkan ilmu, pengalaman serta hasil yang dapat dikembangkan di tempat kerja,” ucapnya.
Dirinya oun berharap agar ke depannya UMS lebih mencerahkan, lebih mendunia, dan lebih luar biasa lagi.
Di sisi lain Rektor UMS Prof. Sofyan Anif berpesan bahwa wisuda itu hanya terminal sementara, bukan akhir dari perjuangan. “Dengan bekal ilmu yang sudah kita dapatkan dari UMS, akan dikembangkan lagi dalam menyongsong kehidupan ke depan,” katanya.
Ia juga berpesan agar para wisudawan terus selalu mengembangkan apa yang sudah didapat dari bangku kuliah. Juga membekali diri dengan soft skill. Menurutnya, kunci sukses bukan hanya karena indeks prestasi yang tinggi, namun yang paling menentukan adalah soft skill.
“Dengan bekal ilmu yang sudah diperoleh di bangku kuliah, para lulusan diharapkan dapat menyongsong kehidupan ke depan nantinya,” tandas rektor. (Dia)